BNPB: 2.164 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Makassar
Banjir masih menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air 30 sentimeter hingga 3 meter.
![BNPB: 2.164 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Makassar](https://statik.tempo.co/data/2025/02/13/id_1377104/1377104_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan intensitas tinggi menyebabkan di beberapa wilayah Kota , Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin, 10 Februari 2025. Sebanyak 580 unit rumah di empat kecamatan dan 580 kepala keluarga atau 2.164 jiwa mengungsi.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mendistribusikan bantuan logistik dan melakukan evakuasi dengan prioritas kelompok rentan. "Berdasarkan laporan per Kamis,13 Februari 2025, banjir masih menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air 30 sentimeter hingga 3 meter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana () Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Februari 2025.
Menurut Muhari, bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Wajo. Hujan deras dan meluapnya Sungai Walennae menyebabkan banjir dan tanggul jebol di dua titik yang berada di Desa Ujung Lero, Kecamatan Sabbangparu, pada Senin, 10 Februari 2025.
Akibat banjir ini sedikitnya delapan desa di Kecamatan Tanasitolo, Tempe, dan Sabbangparu terdampak. Sebanyak 573 unit rumah warga terendam, 824 jiwa terdampak dan satu orang dinyatakan hilang terbawa arus Sungai.
Sebagai upaya respons kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Wajo telah melakukan penanganan darurat dan pencarian korban hilang. "Kondisi terkini, banjir masih belum surut dan masih menggenangi permukiman dan lahan pertanian warga Wajo," kata dia.
Selain banjir, cuaca ekstrem juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, pada Selasa, 11 Februari 2025. Hujan deras disertai tiupan angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan merusak atap rumah warga di empat desa yang berada di Kecamatan Kombi.
Empat desa terdampak adalah Desa Kalawiran, Desa Kolongan Satu, Desa Rerer, dan Desa Kolongan di Kecamatan Kombi. Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau 36 jiwa terdampak, sementara kerugian material tercatat sembilan rumah rusak ringan, dua rumah rusak berat, satu unit fasilitas pendidikan rusak dan satu akses jalan juga terdampak.
"BPBD Kabupaten Minahasa telah melakukan upaya penanganan dan asesmen di lokasi kejadian, serta mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdampak," kata Muhari.
Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang juga terjadi di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, pada Rabu sore, 13 Februari 2025. Akibat peristiwa ini dilaporkan satu unit rumah warga rusak dan tiga akses jalan di Kecamatan Bebandem terganggu karena pohon tumbang. "Selain itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia," ucap Muhari.
Sebagai upaya merespons kejadian ini, selain melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada, BPBD Kabupaten Karangasem juga telah mengirimkan tim reaksi cepat guna melakukan asesmen dan penanganan berupa pembersihan material yang terdampak bersama tim gabungan. Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan penanganan pohon tumbang di sejumlah titik masih terus dilakukan.
Merespon hal tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah dengan rutin melakukan pembersihan daerah aliran sungai dan maupun saluran air, selalu periksa kondisi cuaca terkini serta mempersiapkan rencana kedaruratan, seperti pemeriksaan peralatan penanggulangan bencana, jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara ketika terjadi bencana.