BRIN Gandeng Swasta Kembangkan Inovasi Air Siap Minum untuk Pesisir dan Pulau Kecil

BRIN dan PT Mattasi kerja sama paten Peralatan Pengolahan Air Siap Minum untuk Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil.

BRIN Gandeng Swasta Kembangkan Inovasi Air Siap Minum untuk Pesisir dan Pulau Kecil

TEMPO.CO, Jakarta - dan PT Mattasi Lompoa Nusantara sepakat dalam kerja sama lisensi untuk paten Peralatan Pengolahan - Arsinum Sea Water Reverse Osmosis 5000 Liter Stasioner untuk Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN Wahyu Hidayat menjelaskan, Arsinum Sea Water Reverse Osmosis 5000 Liter Stasioner merupakan peralatan pengolahan air siap minum (arsinum) khusus untuk air laut.

Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil seperti Sulawesi Selatan umumnya kesulitan dalam mengakses arsinum yang memadai dan kerapkali hanya mengandalkan air hujan. "Pada saat kondisi kering tidak ada air minum, jadi didatangkan dari luar daerah dan itu harganya sangat mahal. Bahkan bisa sampai Rp 36.000-Rp40.000 per galon,” ungkap Wahyu, dikutip dari siaran pers, Sabtu, 8 Februari 2025. 

Dengan teknologi arsinum ini, kata Wahyu, masyarakat dapat mengandalkan sumber daya air laut yang tidak terbatas untuk diolah menjadi air siap minum. “Inovasi ini sudah diuji dan memenuhi baku mutu yang sesuai untuk air minum yang sehat,” ujarnya.

Adapun kapasitas air yang mencapai 5000 liter, jelas Wahyu, telah diperhitungkan dari segi ekonomi. “Kalau di bawah 5000 liter secara ekonomi tidak visible antara biaya operasional dengan apa yang dihasilkan,” katanya.

Teknologi arsinum ini merupakan pengembangan produk inovasi sebelumnya untuk air tawar dan air payau. Wahyu berharap, penempatan teknologi ini sesuai dengan kebutuhan daerah lainnya, baik untuk daerah dengan sumber air tawar, air payau, air gambut, juga air laut.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R. Hendrian  mengungkapkan, kerja sama ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir dan pulau kecil.

Direktur PT Mattasi Lompoa Nusantara Muh. Syaifullah mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera melakukan ekspose presentasi ke pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk memperkenalkan teknologi ini dan membahas kemungkinan kerja sama dalam implementasinya. “Saya percaya kerja sama ini dapat membawa manfaat sangat besar bagi masyarakat Sulawesi Selatan,” ungkapnya.