Cek Kesehatan Gratis untuk Usia Sekolah Dimulai Tahun Ajaran Baru, Bukan Hari Ultah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk sekolah dimulai secara serempak saat tahun ajaran baru. Ia menegaskan, CKG untuk anak sekolah...

Cek Kesehatan Gratis untuk Usia Sekolah Dimulai Tahun Ajaran Baru, Bukan Hari Ultah

Warga saat melakukan registrasi untuk melakukan cek kesehataan gratis (CKG) di Puskesmas Kecamatan Gambir, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk sekolah dimulai secara serempak saat tahun ajaran baru. Ia menegaskan, CKG untuk anak sekolah bukan sebagai kado ulang tahun, melainkan dilaksanakan serempak.

"Tahun ajaran baru untuk anak sekolah, nanti kita datang ke sekolah sehingga lebih banyak yang akan tercakup. Jadi biar seragam pada saat tahun ajaran baru," katanya saat ditemui di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

Dante juga menyebut hingga Rabu (12/2/2025), ada 65 ribu orang yang telah menerima program Cek Kesehatan Gratis (CKG). "Sampai kemarin sudah ada 65 ribu masyarakat yang memanfaatkan pemeriksaan kesehatan gratis ini. Kita berharap nanti dengan teman-teman ini melakukan sosialisasi, bertambah banyak masyarakat yang aktif," katanya di Jakarta.

Saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno melaksanakan CKG di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, Dante memastikan pemeriksaan mental masuk dalam cakupan paket program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

"Ada di paket, di pemeriksaan cek kesehatan gratisnya ada kesehatan mental," katanya saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, Kamis.

Ia memaparkan, berdasarkan evaluasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat 34,6 persen remaja yang mengalami penurunan kesehatan mental.

"Ternyata ada data evaluasi kita, 34,6 persen remaja itu mengalami penurunan kesehatan mental, jadi kesehatan mental ini kita evaluasi juga karena kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Kalau ini dijaga terus, maka kita akan tumbuh secara jasmani dan rohani yang lebih sehat," ujar dia.

sumber : Antara