Donald Trump dan Vladimir Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah Melalui Panggilan Telepon

Presiden AS Donald Trump mengungkapkan pada hari Rabu bahwa ia telah melakukan panggilan telepon yang "panjang dan sangat produktif" dengan Putin.

Donald Trump dan Vladimir Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah Melalui Panggilan Telepon

Donald Trump dan Putin Bahas dan Melalui Panggilan Telepon

TRIBUNNEWS.COM- Presiden AS mengungkapkan pada hari Rabu bahwa ia telah melakukan panggilan telepon yang "panjang dan sangat produktif" dengan Presiden Rusia .

Yang mereka bahas berbagai topik termasuk perang yang sedang berlangsung di , , energi, dan kecerdasan buatan.

"Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang panjang dan sangat produktif dengan Presiden dari Rusia . Kami membahas , , Energi, Kecerdasan Buatan, kekuatan Dolar, dan berbagai topik lainnya," tulis Trump dalam sebuah posting Truth Social.

Ia menambahkan bahwa ia dan Putin telah sepakat agar tim mereka masing-masing segera memulai negosiasi mengenai perang dan bagaimana menemukan resolusi damai.

Presiden AS juga menyatakan bahwa ia akan menghubungi Presiden Volodymyr Zelensky untuk memberi tahu dia tentang kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan mereka. 

"Kami akan mulai dengan menghubungi Presiden [Volodymyr] Zelenskyy, dari , untuk memberi tahu dia tentang pembicaraan tersebut, sesuatu yang akan saya lakukan sekarang," tulis Trump.

Selain , para pemimpin membahas kemungkinan kunjungan ke negara masing-masing di masa mendatang. 

Trump menekankan komitmen mereka untuk membina kerja sama yang lebih erat dengan bekerja sama secara erat dan saling mengunjungi negara masing-masing.

"Kita akan bertemu di Arab Saudi," katanya kepada wartawan di Gedung Putih, beberapa jam setelah ia mengumumkan percakapan telepon dengan pemimpin Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian mengonfirmasi bahwa panggilan telepon antara Trump dan Putin telah berakhir setelah hampir satu setengah jam pembicaraan, yang mengindikasikan perang menjadi inti panggilan tersebut, serta pertukaran warga negara Rusia dan AS, situasi di , dan program nuklir Iran.

Sementara Trump menganjurkan penghentian segera permusuhan dan penyelesaian damai di , Putin menekankan perlunya mengatasi akar penyebab konflik.

Selain itu, kedua pemimpin membahas kerja sama ekonomi antara kedua negara. 

Peskov menegaskan bahwa mereka juga berbicara tentang hubungan bilateral di bidang ekonomi, dan menggarisbawahi pentingnya dialog yang berkelanjutan.