Empat Program Studi Pertanian Universitas Jember Ajukan Akreditasi Internasional
Empat Program Studi Pertanian Universitas Jember Ajukan Akreditasi Internasional. ????Empat program studi Universitas Jember (Unej) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengajukan akreditasi internasional kepada Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN). -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
![Empat Program Studi Pertanian Universitas Jember Ajukan Akreditasi Internasional](https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2025/02/Alexander-Stoy-dari-Kiel-University-of-Applied-Sciences-Jerman-kiri-dan-Maria-Mothes-perwakilan-ASIIN-Jerman.jpg)
Jember (beritajatim.com) – Empat program studi Universitas Jember (Unej) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengajukan akreditasi internasional kepada Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN).
Keempat program studi itu adalah Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian, dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), serta Program Studi Proteksi Tanaman di Fakultas Pertanian.
ASIIN sendiri adalah lembaga akreditasi internasional dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi. Saat ini ada delapan program studi di Unej yang menerima akreditasi internasional dari ASIIN.
Rektor Iwan Taruna mendorong program studi yang sudah mendapatkan akreditasi unggul untuk melangkah meraih akreditasi internasional. “Ini salah satu usaha Unej untuk meraih pengakuan di tingkat dunia,” katanya, sebagaimana dilansir Humas Unej, Kamis (13/2/2025).
Tim penilai ASIIN yang dipimpin Maria Mothes mengunjungi kampus, 13-14 Februari 2025. Mothes didampingi Alexander Stoy dari Kiel University of Applied Sciences Jerman. Mereka ditemani penilai dari Indonesia yakni Phil. Afrinal dari Universitas Sriwijaya, Maria Sugiharti dari PT. Wilmar Benih Indonesia, dan Hafidatun Nizha dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Mothes ingin meIihat dari dekat kondisi dan kesiapan keempat program studi pertanian tersebut. Penilaian meliputi pengelolaan program studi seperti kurikulum, mata kuliah, metode pembelajaran, beban dosen, mobilitas mahasiswa hingga proses penerimaan mahasiswa.
Mothes mengecek cara evaluasi belajar, mulai dari ujian, pemberian tugas hingga tugas akhir. Tim penilai juga ingin tahu kualitas sumber daya yang ada, mulai dosen, fasilitas pendukung, pengelolaan keuangan, dan penjaminan mutu.
“Oleh karena itu hari pertama diisi diskusi. Hari kedua kami akan mengunjungi setiap program studi beserta fasilitas pendukungnya,” kata Mothes.
Hal yang ditanyakan oleh Alexander Stoy adalah relevansi program studi di rumpun pertanian di tengah dunia yang berubah dengan cepat. Iwan Taruna menegaskan, program studi rumpun pertanian tetap relevan dan penting. Apalagi pertanian berposisi sentral untuk menghasilkan bahan pangan.
Apalagi sebagian besar penduduk Indonesia masih beraktivitas di sektor pertanian, di Jember yang memang dikenal sebagai wilayah pertanian dan perkebunan. “Kita perlu terus beradaptasi dengan kemajuan zaman sehingga bidang pertanian mampu menjawab tantangan,” kata Iwan Taruna.
Bentuk adaptasi itu antara lain bioteknologi yang dikembangkan Fakiltas Teknologi Pertanian dan Fakultas Pertanian, agromedis di Fakultas Kedokteran, agrofarmasi di Fakultas Farmasi. [wir]