Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan Perdana ke Antam Senilai Rp207 Miliar

Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan Perdana ke Antam Senilai Rp207 Miliar. ????PTFI mengirim emas batangan perdana ke Antam sebesar 125 kg dengan kemurnian 99,99%. Langkah ini mendukung hilirisasi emas dan industri pertambangan nasional. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan Perdana ke Antam Senilai Rp207 Miliar

Gresik (beritajatim.com) – PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi mengirimkan emas batangan perdana ke PT Aneka Tambang (Antam) pada Februari 2025. Pengiriman pertama ini mencapai 125 kilogram dengan kadar kemurnian 99,99 persen, senilai Rp 207 miliar. Langkah ini menandai komitmen PTFI dalam mendukung hilirisasi emas di Indonesia.

Emas tersebut berasal dari hasil pemurnian anoda yang diproses melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) smelter PTFI. Setelah melalui tahapan pemurnian, emas tersebut kemudian dicetak menjadi batangan murni sebelum dikirim ke Antam untuk diproses lebih lanjut.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menegaskan bahwa pengiriman emas batangan ini merupakan langkah penting dalam upaya hilirisasi sumber daya alam di Indonesia.

“Insiden yang terjadi di salah satu fasilitas kompleks smelter PTFI tidak membuat perusahaan berhenti untuk menjalankan komitmen perusahaan melakukan hilirisasi pertambangan. Pembangunan PMR telah selesai dan memproduksi emas murni merupakan bukti keseriusan PTFI dalam menjalankan hilirisasi,” katanya pada Rabu (13/2/2025).

Tony menjelaskan bahwa sebelum dikirim ke Antam, PTFI telah memproses sekitar 12,56 ton lumpur anoda dari PT Smelting. Dari proses tersebut, dihasilkan 189 kilogram emas batangan, di mana 125 kilogram telah memenuhi standar fine gold purity 99,99 persen, sementara 64 kilogram lainnya masih akan melewati proses casting ulang.

Sementara itu, Direktur Utama Antam, Nico Kanter, menyambut baik kolaborasi strategis ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama antara PTFI dan Antam menjadi bukti nyata penguatan industri pengolahan mineral dalam negeri serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

“Sinergi ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong penggunaan produk dalam negeri,” tuturnya.

Lebih lanjut, Nico menambahkan bahwa penyerapan emas dari PTFI ini merupakan komitmen Antam dalam memperkuat bisnis emas logam mulia guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas. Dengan memanfaatkan bahan baku domestik, ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi.

Sebagai informasi, kerja sama ini telah dimulai sejak November 2024, ketika PTFI dan Antam menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Dalam perjanjian tersebut, Antam akan membeli sebanyak 30 ton emas batangan per tahun dari PTFI untuk diolah lebih lanjut di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia miliknya.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas emas Indonesia dan memperkuat posisi industri pertambangan nasional di tingkat global. [dny/ian]