Tim pemandu bakat pastikan profesionalisme dalam Seleknas PBSI 2025

Tim pemandu bakat yang bertugas dalam Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2025 memastikan sikap profesional dalam mencari ...

Tim pemandu bakat pastikan profesionalisme dalam Seleknas PBSI 2025

Jakarta (ANTARA) - Tim pemandu bakat yang bertugas dalam Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2025 memastikan sikap profesional dalam mencari talenta bulu tangkis terbaik Indonesia dengan fokus pada kualitas pemain, bukan asal klub atau provinsi.

"Kami diminta PBSI untuk mencari yang terbaik. Lupakan soal klub atau provinsi, yang penting adalah kualitas pemain untuk Indonesia," ujar Anggota tim pemandu bakat sekaligus legenda bulu tangkis Indonesia Hendrawan saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Selasa.

Seleksi PBSI 2025 yang berlangsung pada 11-15 Februari 2025 di Pelatnas PBSI Cipayung, lanjut Hendrawan, tidak hanya menilai kemampuan teknis, tetapi juga mencakup tes kesehatan, fisik, dan psikologis yang lebih menyeluruh.

"Saya lebih fokus pada tunggal, tetapi tetap diminta untuk memberikan masukan di sektor ganda. Meskipun itu bukan keahlian saya, saya akan tetap berusaha memberikan yang terbaik," ujar Hendrawan yang saat ini juga bertugas sebagai Technical Advisor tim tunggal putra dan putri PB Djarum.

Baca juga:

Hendrawan juga mengungkapkan meskipun tim pemandu bakat memberikan penilaian, keputusan akhir mengenai pemilihan pemain tetap berada di tangan pelatih PBSI.

"Kami hanya memberikan penilaian, tetapi pelatih PBSI yang akan menentukan siapa yang akan dipilih," ujar juara dunia tunggal putra 2001 di Sevilla, Spanyol tersebut.

Seleknas PBSI 2025 diikuti oleh 111 atlet muda berusia 19 tahun ke bawah yang berasal dari berbagai klub ternama di Indonesia, seperti PB Djarum Kudus, DYS Candra Wijaya, Exist Badminton Club, Gideon Badminton ACD, Jaya Raya Jakarta, Mutiara Cardinal Bandung, PB AIC Bekasi, PB Power Rajawali, serta berbagai pelatihan kota dan provinsi lainnya.

Seleknas PBSI 2025 tidak hanya berorientasi pada kemenangan dalam pertandingan, tetapi juga mengidentifikasi atlet potensial yang mungkin belum mencapai performa terbaik ketika proses seleksi berjalan.

Untuk itu, PBSI membentuk tim pemandu bakat guna memberikan masukan objektif terkait perkembangan para pemain muda.

Baca juga:

Tim ini diketuai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Eng Hian dengan Wakil Ketua Umar Djaidi serta Koordinator Tim Pelatih Mulyo Handoyo.

Anggotanya selain Hendrawan ada tokoh penting dalam olahraga tepok bulu seperti Bambang Supriyanto (PB Jaya Raya), Harry Hartono (PB Exist Badminton Club), dan Yoga Ukikasah (PB Mutiara Cardinal).

Selain bertanding, para atlet yang terpilih akan menjalani serangkaian tes, termasuk medical check-up, tes fisik berbasis sport science, tes psikologi, tes IQ, serta evaluasi teknik dan taktik.

"Juara mutlak (lolos) ya, dari masing-masing sektor, tetapi ada yang merangkap di sektor ganda. Tim pemandu bakat juga akan menilai atlet berdasarkan potensi, meskipun mereka tidak juara, seperti di babak berapa mereka keluar. Jadi, seleksi ini tidak hanya berdasarkan juara," ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Ricky Subagja.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025