Goodison Park menyambut derbi Merseyside terakhir bersama Everton

Goodison Park, stadion Everton sejak 1892, bersiap menjadi tuan rumah derbi Merseyside untuk terakhir kalinya pada ...

Goodison Park menyambut derbi Merseyside terakhir bersama Everton

Jakarta (ANTARA) - Goodison Park, stadion Everton sejak 1892, bersiap menjadi tuan rumah derbi Merseyside untuk terakhir kalinya pada Kamis (13/2) pukul 02.30 WIB melawan Liverpool.

Dikutip dari AFP, Selasa, pertandingan Kamis itu menjadi derbi Merseyside terakhir karena Everton akan pindah ke stadion baru berkapasitas 53.000 penonton di Bramley Moore Dock.

Asal muasal Goodison melahirkan rivalitas dua klub sekota itu. Everton, yang dibentuk pada tahun 1878, pernah menyebut Anfield sebagai rumah mereka sebelum terjadi perselisihan mengenai sewa antara pemiliknya John Houlding dan dewan direksi klub.

Baca juga:

Daripada memenuhi tuntutan Houlding, Everton lalu pindah ke lahan baru di seberang Stanley Park yang jaraknya kurang dari setengah mil.

Goodison terus berkembang secara inovatif. Ini dua kali menjadi tuan rumah final Piala FA pada tahun 1894 dan 1910 dan memungkinkan Everton menjadi klub terkaya di Inggris pada saat itu berkat banyaknya penonton.

"Lihatlah Taman Goodison!" tulis Publikasi Out of Doors yang melaporkan pada Oktober 1892.

"Tidak ada satu gambar pun yang dapat mengambil seluruh pemandangan yang ada di lapangan, ukurannya sangat luar biasa," tambah dia.

Serangkaian perkembangan memastikan stadion ini tetap menjadi salah satu stadion terkemuka di Inggris selama lebih dari satu abad, menjadi tuan rumah bagi lebih banyak pertandingan dibandingkan di mana pun kecuali Wembley selama kemenangan Piala Dunia timnas Inggris pada tahun 1966.

Era keemasan Everton tiba pada tahun 1980-an ketika mereka memenangi dua gelar liga, Piala FA dan Piala Winners Eropa antara tahun 1984 dan 1987.

Baca juga:

Mereka juga masih berada di peringkat kelima untuk sebagian besar gelar liga Inggris, hanya di belakang Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Manchester City.

"Ini adalah tempat yang kaya akan sejarah. Anda dapat merasakannya dan memberikan sedikit tambahan suasana pada atmosfernya," kata Peter MacFarlane dari podcast penggemar Everton.

“Sebagai warga Everton tidak banyak orang yang mengikuti kami karena mereka adalah pemburu kejayaan, terutama selama 30 tahun terakhir," tambah dia.

"Kami pergi ke sana karena kami mencintai klub sepak bola dan itu berarti kami berada di Goodison. Ini bukan sembarang pertandingan, ini sangat berarti bagi kami, terutama derby!," lanjut dia.

Di saat-saat terakhirnya, Goodison menemani perjuangan Everton melawan degradasi selama tiga musim terakhir. Atmosfer Goodison menjadi nyawa Jordan Pickford dan kawan-kawan mempertahankan kelangsungan hidup mereka selama 71 tahun tanpa gangguan di papan atas.

Perpisahan yang panjang dan emosional Goodison hanya menyisakan tujuh pertandingan lagi, yang dimulai dari melawan rival sekota Liverpool yang sedang di puncak klasemen dan menatap gelar ke-20 Liga Inggris untuk menyamai Manchester United.

Baca juga:

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025