Haru Biru Warga Palestina Semula Ditahan Zionis Kini Kembali Kumpul Bersama Keluarga
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah zioniz Israel membebaskan puluhan tahanan Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, dari Penjara Ofer di sebelah barat kota Ramallah di Tepi Barat yang dijajah pada Ahad malam/Senin...
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel merayakan kebebasannya bersama warga yang menunggu mereka, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023).
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah zioniz membebaskan puluhan tahanan Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, dari Penjara Ofer di sebelah barat kota Ramallah di Tepi Barat yang dijajah pada Ahad malam/Senin dini hari. Hal itu menjadi tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara dan Israel dimediasi oleh mediasi internasional dan regional.
Bus berlambang Komite Palang Merah Internasional, disertai kendaraan milik Komite, terlihat meninggalkan penjara sambil membawa tahanan ke wilayahnya.
Di antara mereka yang dibebaskan adalah pemimpin Front Populer, Khalida Jarrar, yang diterima oleh keluarganya di Ramallah, serta jurnalis Bushra Al-Taweel, yang tiba di rumahnya di kota Al-Bireh.
Pada saat yang sama, Israel membebaskan sejumlah tahanan warga Yerusalem langsung ke rumah mereka di kota Yerusalem, di mana organisasi hak asasi manusia Palestina mengkonfirmasi publikasi nama 90 tahanan, termasuk 20 anak-anak dan laki-laki , yang termasuk dalam tahap pertama. perjanjian tersebut.
Di sekitar penjara dari Beitunia (sebuah kota Palestina yang terletak antara Yerusalem dan Ramallah), tentara Israel menyatakan daerah dekat penjara tersebut sebagai zona militer tertutup dan melarang berkumpulnya keluarga tahanan.
Keluarga tahanan yang dibebaskan berkumpul di dekat penjara, menunggu keluarga mereka yang dibebaskan.
Loading...