Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, SdanP dan Dow Jones Ditutup Melemah
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (12/2), setelah harga konsumen Januari 2025 mengalami inflasi lebih besar dari perkiraan.
![Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, SdanP dan Dow Jones Ditutup Melemah](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2024/07/04/Bursa_efek_New_York_atau_Wall_Street-2024_07_04-06_28_28_d0aab0832069f53a4b061d9ef90e1d65_960x640_thumb.jpg)
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (12/2), setelah harga konsumen Januari 2025 mengalami inflasi lebih besar dari perkiraan.
S&P melemah 0,27% dan ditutup di level 6.051,97. Dow Jones Industrial Average turun 225,09 poin atau 0,5% menjadi 44.368,56. Sebaliknya, Nasdaq naik tipis 0,03% dan berakhir di 19.649,95.
Kepala Ekuitas Global dan Aset Riil di Wells Fargo Investment Institute, Sameer Samana, mengatakan tingginya data inflasi memperkuat kekhawatiran investor bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserves, akan berhati-hati dan menunda pemangkasan suku bunga.
“Meskipun aset berisiko masih berpotensi menguat, kenaikannya kemungkinan akan berlangsung lebih singkat dibandingkan dua tahun terakhir,” ucap Samana, dikutip CNBC pada Kamis (13/2).
Aksi jual terjadi sepanjang sesi perdagangan setelah indeks harga konsumen (IHK) Januari naik 0,5% secara bulanan, hingga mendorong inflasi tahunan ke level 3%. Angka tersebut melampaui proyeksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yang memperkirakan kenaikan masing-masing 0,3% dan 2,9%.
Sementara itu, IHK inti—tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak—mencatat kenaikan 0,4% dalam sebulan dan 3,3% dalam setahun dan angka itu juga lebih tinggi dari perkiraan.
Kemudian imbal hasil treasury 10 tahun, yang menjadi acuan bagi suku bunga hipotek, kredit mobil, dan kartu kredit, melonjak ke level tertinggi sesi di 4,66%. Saham beberapa raksasa teknologi, seperti Amazon dan Alphabet justru terpantau turun. Sementara saham sektor konsumen serta perbankan juga melemah akibat kekhawatiran perlambatan belanja dan ekonomi.
Di sisi lain, pasar mendapat dorongan dari pernyataan Ketua DPR Mike Johnson, berdasarkan pemberitaan Reuters, menyebutkan Gedung Putih sedang mempertimbangkan pembebasan tarif timbal balik untuk beberapa produk seperti farmasi dan otomotif. Saham General Motors (GM) dan Ford berakhir di zona hijau.
Keuntungan kinerja keuangan dari Tesla, Apple, dan Palantir turut membatasi penurunan di pasar. Sementara itu, saham CVS Health melonjak hampir 15% setelah mencatatkan peningkatan pendapatan pada kuartal keempat.
Seiring dengan hal itu, data inflasi terbaru mengurangi kemungkinan bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga dan justru memicu kekhawatiran bahwa langkah selanjutnya suku bunga bisa jadi naik.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR pada Rabu (12/2), menyatakan laporan IHK terbaru menjadi pengingat bahwa The Fed telah mencapai “kemajuan besar” dalam menurunkan inflasi mendekati target 2%, namun masih belum sepenuhnya tercapai.
“Kami ingin mempertahankan kebijakan yang ketat untuk saat ini,” ujar Powell di hadapan anggota parlemen dalam kesaksiannya yang kedua di Capitol Hill minggu ini.
Pernyataan tersebut sejalan dengan komentarnya sehari sebelumnya di hadapan Komite Perbankan Senat. Ia sempat menegaskan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.
Sementara itu, sebelum data IHK dirilis pada Rabu pagi (13/2), Presiden Donald Trump menyampaikan pandangannya terkait suku bunga.