Istana pastikan efisiensi tak potong "otot" penggerak pemerintahan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan langkah efisiensi di berbagai kementerian/lembaga sebagai ...
![Istana pastikan efisiensi tak potong](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/10/08/kunjungan-kepala-kantor-komunikasi-kepresidenan-ke-ahc-26092024-dr-04.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan langkah efisiensi di berbagai kementerian/lembaga sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBN dan APBD 2025 tidak memotong "otot" penggerak pemerintahan.
Hasan dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Selasa, menjelaskan efisiensi dilakukan pada hal-hal yang dianggap "lemak" dan memboroskan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Efisiensi yang sesuai arahan presiden Prabowo adalah menghilangkan 'lemak-lemak' dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi 'otot'. Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan 'lemak' ini," kata Hasan.
Baca juga:
Lebih lanjut, Hasan memastikan ada sejumlah hal yang tidak terpengaruh dari efisiensi APBN di kementerian dan lembaga yang semuanya berhubungan dengan produktivitas serta layanan bagi masyarakat.
Dalam hal mendukung produktivitas, Pemerintah memastikan bahwa gaji pegawai serta layanan dasar prioritas pegawai tidak akan terdampak efisiensi.
Sementara untuk layanan bagi masyarakat, program-program yang terkait bantuan sosial dan layanan publik juga anggarannya tidak dilakukan penyesuaian.
Hasan mencontohkan salah satu layanan publik yang dipastikan tidak terdampak oleh efisiensi adalah terkait dengan mitigasi bencana. Layanan tersebut dipastikan tetap memiliki anggaran khusus.
"Mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal," kata Hasan.
Baca juga:
Terkait dengan efisiensi, pada Senin (10/2), Presiden RI Prabowo Subianto "menyentil" oknum-oknum yang tidak menyetujui kebijakan efisiensi anggaran dan merasa kebal hukum menghadapi keputusan-keputusan yang diambil oleh dirinya saat memperjuangkan kemakmuran rakyat.
Dalam sambutan pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin, Prabowo mengatakan dirinya tak masalah dengan pembangkangan tersebut, namun oknum itu harus berani berhadapan langsung dengan rakyat, terutama kalangan ibu-ibu yang disebutnya dengan emak-emak.
"Kau boleh melawan Prabowo, tetapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, dablek!" kata Prabowo dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan dari Jakarta, Senin.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025