Jelang Pertemuan dengan Netanyahu, Donald Trump Tak Bisa Jamin Gencatan Senjata Akan Berhasil
Donald Trump tidak bisa memberikan jaminan bahwa gencatan senjata di Gaza akan tetap berjalan sesuai yang diharapkan.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS menyatakan bahwa dirinya tidak dapat menjamin keberlangsungan di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut diungkapkan hanya sehari sebelum menerima kunjungan Perdana Menteri di Gedung Putih, Selasa (4/2/2025), dilansir Anadolu Agency.
Kepada wartawan di Ruang Oval, Trump mengatakan bahwa tidak ada jaminan akan berhasil.
"Saya telah menyaksikan orang-orang dianiaya. Tidak ada yang pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Jadi, tidak, saya tidak dapat menjamin perdamaian akan bertahan," katanya.
Netanyahu tiba di Washington pada hari Senin (3/2/2025).
Sebelum berangkat ke AS, Netanyahu menunda pengiriman tim negosiasi ke Qatar untuk perundingan tahap lanjutan terkait .
Penundaan ini dilakukan karena Netanyahu ingin bertemu dengan Trump terlebih dahulu.
Tahap pertama perjanjian ini mencakup masa tenang selama enam minggu, di mana kedua belah pihak membebaskan tahanan, dan menarik pasukannya dari daerah padat penduduk di Gaza.
Sesuai ketentuan, tahap pertama bisa diperpanjang jika para pihak terus melanjutkan negosiasi untuk mencapai tahap kedua, yang mencakup pembebasan lebih banyak sandera, termasuk tentara .
Semua pasukan yang tersisa diharapkan mundur dari Gaza selama tahap kedua, sehingga sementara dapat menjadi permanen.
Sementara itu, saat Trump ditanya apakah ia akan mendukung aneksasi Israel atas Tepi Barat, ia menjawab:
Baca juga:
"Yah, saya tidak ingin membahas itu. Tepi Barat tentu saja negara kecil dalam hal luas tanah," katanya.
"Sebetulnya, ini adalah wilayah yang sangat kecil, dan sangat mengagumkan melihat apa yang bisa mereka lakukan di sana."
"Jika dipikir-pikir, ini adalah hasil dari kecerdasan luar biasa, tapi memang wilayah itu sangat kecil, tidak diragukan lagi."