Jenderal Agus Subiyanto: TNI Aktif Lakukan Penertiban Kawasan Hutan

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan militer berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Jenderal Agus Subiyanto: TNI Aktif Lakukan Penertiban Kawasan Hutan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal mengatakan, militer berperan aktif dalam penertiban kawasan hutan. Keikutsertaan TNI dalam penertiban itu melalui Satuan Tugas atau Satgas Garuda.

Hal itu disampaikan Agus dalam acara pengarahan Presiden Subianto kepada Komandan Satuan TNI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 7 Februari 2025.

"Kami aktif dalam penertiban kawasan hutan melalui Satgas Garuda," kata Agus di lokasi. 

Militer, kata Agus, juga berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan. Caranya dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada di wilayah-wilayah Indonesia. "TNI juga mengawal pelaksanaan program makan bergizi gratis," kata dia. 

Agus juga melaporkan kepada Kepala Negara bahwa TNI membantu melakukan pendataan, pendampingan operasi pasar, dan memastikan penjualan elpiji 3 kilogram sampai ke pihak eceran. TNI juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meredam kapanikan. 

Dalam meningkatkan stabilitas keamanan, Agus mengatakan, TNI telah melatih secara khusus personel satgas yang akan melaksanakan tugas di daerah operasi. Harapannya, operasi dapat berjalan lancar, memperbesar hasil, dan menghindari korban jiwa.

"TNI juga melaksanakan operasi pengamanan perbatasan RI yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba dan penyelundupan orang," kata dia.

Dalam menjaga keamanan regional, Agus mengatakan, TNI meningkatkan peran diplomasi militer. Penambahan dilakukan dengan cara kunjungan kerja, konferensi, patroli terkoordinasi laut, patroli terkoordinasi udara, latihan bersama. "Lalu operasi bantuan kemanusiaan dalam bentuk pengiriman logistik serta pengiriman tenaga medis," kata Agus.

Adapun kegiatan pengarahan ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin, Kepala Badan Intelijen Negara Muhammad Herindra, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono, dan Seskab Teddy Indra Wijaya. TNI melaporkan 1.004 prajurit yang berasal dari Perwira Menengah (pamen) dan Perwira Tinggi (Pati) hadir.