Ribuan Pegawai USAID Dipecat, Trump Hanya Pertahankan 294 Orang

Pemerintah Trump mememcat ribuan pegawai USAID dan hanya mempertahankan 294 orang saja. Apa alasannya?

Ribuan Pegawai USAID Dipecat, Trump Hanya Pertahankan 294 Orang

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Donald berencana mempertahankan hanya 294 staf di atau Badan Pembangunan dari total staf lembaga tersebut di seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang. Dilansir dari Reuters, badan bantuan kemanusiaan utama Washington itu telah menjadi target program reorganisasi pemerintah yang dipelopori oleh pengusaha Elon Musk.

Keempat sumber yang mengetahui rencana itu mengatakan 294 staf di USAID yang dipertahankan itu termasuk 12 orang di biro Afrika dan delapan orang di biro Asia. "Itu keterlaluan," kata J. Brian Atwood, yang menjabat sebagai kepala USAID selama lebih dari enam tahun. Ia menambahkan bahwa pemutusan hubungan kerja massal terhadap personel akan secara efektif membunuh sebuah badan yang telah membantu menyelamatkan puluhan juta orang di seluruh dunia dari kematian.

"Banyak orang tidak akan selamat," kata Atwood, yang sekarang menjadi peneliti senior di Watson Institute, Universitas Brown. Departemen Luar Negeri AS tidak menanggapi permintaan komentar.

Trump dan Musk yang merupakan orang terkaya di dunia, melontarkan tuduhan palsu bahwa staf USAID adalah penjahat. Puluhan staf USAID telah diberi cuti, ratusan kontraktor internal telah diberhentikan dan program-program penyelamatan nyawa di seluruh dunia dibiarkan dalam ketidakpastian.

Pemerintah mengumumkan pada Selasa bahwa mereka akan memberikan cuti kepada semua karyawan USAID yang direkrut langsung di seluruh dunia. Pemerintah memanggil pulang ribuan personel yang bekerja di luar negeri.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan pemerintah sedang mengidentifikasi dan menetapkan program-program yang akan dikecualikan dari pemutusan penghentian pekerjaan besar-besaran USAID. AS sedang mencari cara menghentikan penyebaran penyakit, mencegah kelaparan dan dengan cara lain mengurangi kemiskinan. Mitra pelaksana USAID menghadapi kesulitan keuangan akibat perintah penghentian pekerjaan dari Departemen Luar Negeri.

Tujuan pemerintahan adalah menggabungkan USAID dengan Departemen Luar Negeri yang dipimpin oleh Rubio, yang diangkat Trump sebagai pelaksana tugas administrator USAID. Akan tetapi, tidak jelas apakah ia dapat menggabungkan kedua lembaga tersebut kecuali Kongres memberikan suara untuk melakukannya. Sebabnya USAID dibentuk dan didanai oleh undang-undang yang masih berlaku.

USAID mempekerjakan lebih dari 10.000 orang di seluruh dunia, dua pertiganya berada di luar Amerika Serikat, menurut Congressional Research Service (CRS). Perusahaan ini mengelola lebih dari US$ 40 miliar pada tahun fiskal 2023, tahun terakhir yang datanya tersedia secara lengkap.

Sumber yang mengetahui kejadian di agensi tersebut pada hari Kamis mengatakan beberapa pekerja telah mulai menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja. Situs web USAID menyatakan bahwa mulai tengah malam pada hari Jumat, 7 Februari, semua personel yang direkrut langsung oleh USAID akan ditempatkan pada cuti administratif di seluruh dunia, kecuali personel yang ditunjuk yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting, kepemimpinan inti, dan program-program yang ditunjuk secara khusus.

USAID memberikan bantuan kepada sekitar 130 negara pada 2023, banyak di antaranya hancur karena konflik dan sangat miskin. Penerima bantuan terbanyak adalah Ukraina, diikuti oleh Ethiopia, Yordania, Republik Demokratik Kongo, Somalia, Yaman, dan Afghanistan, menurut laporan CRS.