Kadin: Hilirisasi cara RI menjadi negara berpendapatan tinggi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan kebijakan hilirisasi merupakan strategi Indonesia untuk menjadi ...

Kadin: Hilirisasi cara RI menjadi negara berpendapatan tinggi
Saya pikir strategi Indonesia dengan melakukan hilirisasi secara sukses dan menjadi rantai pasok global...

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan kebijakan hilirisasi merupakan strategi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi, dengan pendapatan per kapita mencapai 20.000 dolar Amerika Serikat (AS).

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam panel diskusi Paviliun Indonesia, di World Economic Forum (WEF), Davos, Swiss, menyatakan setiap negara memiliki strategi tersendiri untuk menjadi negara maju, dan cara yang ditempuh Indonesia dengan menyukseskan hilirisasi.

"Saya pikir strategi Indonesia dengan melakukan hilirisasi sukses dan menjadi rantai pasok global," katanya dipantau dari Jakarta, Selasa.

Anindya mengatakan, hilirisasi yang dilakukan Indonesia tak terbatas pada sektor mineral kritis saja, melainkan juga menyasar ke sektor lain, seperti pangan yang menjadi salah satu Astacita Presiden Prabowo yang nantinya sekaligus mewujudkan swasembada pangan.

Dia menyampaikan, di sektor mineral, hilirisasi telah memberikan nilai tambah yang cukup besar, seperti halnya proses hilirisasi nikel yang memberikan nilai tambah hingga 10 kali lipat.

"Kami mengekspor nikel 3 miliar dolar AS, lalu saat ini nilai ekspor naik menjadi 33 miliar dolar AS," ujar dia pula.

Sementara, untuk hilirisasi di sektor pangan, dikatakan Anindya hal tersebut juga turut membantu program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam program makan bergizi gratis (MBG).

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan keikutsertaan dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025, merupakan upaya memperkuat citra Indonesia terkait investasi berkelanjutan.

Ia menyampaikan, pihaknya memfasilitasi paviliun dan menjadi pembicara dalam ajang pertemuan ekonomi tersebut yang diselenggarakan pada 20-24 Januari di Davos, Swiss.

"Kehadiran Indonesia di sini, menunjukkan komitmen kita menjadi bagian dari diskusi global bahwa Indonesia aware terhadap tantangan yang dihadapi bersama. Dalam hal ini, bagi para investor global, Indonesia merupakan rumah yang tepat bagi investasi mereka karena kita sudah mengadopsi prinsip keberlanjutan dan menggunakan kecerdasan buatan dalam berbagai industri,” katanya lagi.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025