Kebakaran dapur MBG di Setu Cipayung diduga akibat korsleting
Kebakaran dapur untuk penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Kramat Aris, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, diduga ...
Jakarta (ANTARA) - Kebakaran dapur untuk penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Kramat Aris, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, diduga akibat arus pendek listrik (korsleting) atau bisa juga dari alat memasak.
"Informasi yang kami terima yang terbakar itu sebuah bangunan," kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid saat ditemui di lokasi kebakaran, Selasa sore.
Di dalam bangunan itu ada kegiatan katering. "Tempat masak. Yang terbakar di lantai 3," katanya.
Kalau melihat dari perjalanan asap dan api, dugaan sementara kebakaran dari "korsleting" listrik pendingin ruangan (AC) atau bisa juga dari peralatan masak.
Baca juga:
Wahid menyebutkan, pihaknya menerima informasi kebakaran sekitar pukul 17.32 WIB dan langsung melakukan operasi pemadaman pukul 17.42 WIB.
"Setelah dicek kebakaran hanya di lantai 3, gak terbakar total, ada beberapa peralatan masak yang terbakar. Kita lakukan penyelidikan untuk memastikan dugaan penyebab kebakaran," ujar Wahid.
Saat melakukan proses pemadaman, kata Wahid, pihaknya juga mengevakuasi dua orang yang terjebak di lantai 3. Orang tersebut kemungkinan merupakan karyawan yang tengah berupaya melakukan pemadaman.
"Ada dua yang terjebak di atas, mungkin karyawan yang melakukan upaya pemadaman. Jakarta adi kita temukan, selamat, sudah dievakuasi," katanya.
Baca juga:
Saat proses pemadaman, Wahid mengaku pihaknya terkendala lingkungan dan lokasinya merupakan wilayah yang sulit dicari sumber air.
Pemilik katering sekaligus pemilik tempat tersebut, Sujarwo (47) mengatakan, tempat ini merupakan dapur untuk mendukung program pemerintah, yaitu MBG.
"Karena ini katering pak. Katering untuk hari Sabtu dan Minggu berikutnya. Karena kebetulan kita di Januari kita ngambil 'job', mulai sekarang perapihan peralatan, gas, dapur-dapur ini," kata Sujarwo.
Awalnya, kebakaran terjadi ketika pihaknya tengah beristirahat mempersiapkan katering untuk Program MBG yang nantinya diantar ke sekolah.
"Tadi ada 'korsleting', betulkan kabel karena kita lagi pembetulan kabel. Nah jam lima karyawan turun istirahat, jadi 'korslet'-nya itu antara kabel, itu pasti ada percikan," katanya.
Baca juga:
Kebakaran terjadi di lantai paling atas. "Memang kita lagi persiapan katering untuk program pemerintah yang sekolah itu. Kita lagi pembetulan semua," katanya.
Saat terjadi kebakaran, pihaknya sudah berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran yang dimiliki.
Namun, api terus membesar dan pihaknya pun langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran setempat guna memadamkan api.
"Ada 13 Apar, kami punya tidak cukup, akhirnya telepon Damkar untuk padamkan api," ujar Sujarwo.
Pihak Damkar yang berada di lokasi pun sudah melakukan pendinginan di lokasi kejadian dengan sejumlah personel dan memanfaatkan mobil pemadam.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025