Kontroversi Liga Voli Korea, Pelatih Hyundai Hillstate Lontarkan Perkataan Kasar ke Rival Megawati
Kontroversi berupa umpatan hingga cacian mewarnai kemenangan atas IBK Altos. Pelatih Hyundai Hillstate sampai beri kata-kata kotor ke rival Megawati.
TRIBUNNEWS.COM - Perpecahan terjadi di ruang ganti setelah memetik kemenangan atas pada pertandingan lanjutan putaran lima Liga Voli Korea 2024/2025. Kontroversi pun tersaji di Liga Voli Korea musim ini.
Tersaji di Hwaseong Gymnasium, Selasa (4/2/2025) malam WIB, sukses menggulung lewat skor 1-3 (16-25, 27-25, 16-25, 16-25).
Bagi , ini menjadi kemenangan krusial ketika posisi mereka sebagai runner-up klasemen sementara, mendapatkan tekanan dari tim Megawati, .
Angka penuh yang didapat berkat kemenangan atas IBK Altos membuat sang juara bertahan, menjauhi pundi-pundi poin Red Sparks. Hyundai Hillstate kini membukukan 53 poin, unggul enam angka dari Red Sparks dan tertinggal lima poin dari Pink Spiders di urutan pertama.
Namun kemenangan pada laga tersebut nyatanya tidak memberikan aura positif bagi Lee Da-hyeon dan kolega. Justru sebaliknya, isu perpecahan di ruang ganti terjadi melibatkan pelatih dan pemain.
Pelatih , Kang Sung-hyung kabarnya berseteru dengan pemain asingnya asal Kuba, Laetitia Moma, seperti yang dilaporkan Sports Chosun.
Dalam laporan media Korea Selatan tersebut, Kang Sung-hyung disebut memberikan komentar kasar kepada Moma pasca-pertandingan.
"Pelatih Hyundai Kang Sung-hyung meninggalkan komentar kasar kepada senjata utama asing Moma," bunyi pernyataan Sports Chosun.
Tidak jelas apa yang menjadi alasan di balik terlontarnya kalimat kasar dari sang juru taktik. Namun yang warta yang berkembang, pelatih asal Korea Selatan itu tidak puas dengan kinerja Moma di laga tersebut.
Laetitia Moma memang muncul sebagai top skor pertandingan lewat sumbangan 21 poin. Namun secara performa justru jauh lebih baik penampilan pemain lokal maupun Wipawee Srithong asal Thailand.
Bahkan persentase serangan suksesnya tidak mencapai angka 40 persen
Padahal Moman hingga detik ini menjadi point maker utama bagi Hyundai Hillstate.
Baca juga:
"Kekecewaan pelatih (Hyundai Hillstate) lebih karena tidak adanya tanggung jawab dari Moma. Sang pevoli tidak memberikan gambaran dia bisa diandalkan dalam momen-momen krusial."
Kang Sung-hyung jelas berada dalam tekanan. Sebab jika di laga melawan menelan kekalahan, tidak menutup peluang posisinya sebagai peringkat kedua segera diambil alih .