Membanding Laba 4 Bank Jumbo BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI Siapa Royal Bagi Dividen?
Empat bank berkapitalisasi jumbo telah melaporkan kinerjanya sepanjang 2024. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menempati posisi pertama sebagai bank yang memiliki laba konsolidasi paling besar
![Membanding Laba 4 Bank Jumbo BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI Siapa Royal Bagi Dividen?](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2022/10/25/Ilustrasi_menghitung_dividen-2022_10_25-05_02_28_6e126e580c35882e42f7b0b227f141fd_960x640_thumb.png)
Empat bank berkapitalisasi jumbo telah melaporkan kinerjanya sepanjang 2024. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menempati posisi pertama sebagai bank yang memiliki laba konsolidasi paling besar di 2024 sebesar Rp 60,1 triliun.
Jika menelisik kembali data-data laporan kinerja perbankan, laba PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mampu menempati posisi kedua setelah BRI dengan mencetak cuan Rp 55,8 triliun. Posisi ketiga diisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan laba Rp 54,8 triliun.
Sementara posisi keempat diraih oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Dalam laporan kinerjanya, BNI memperoleh laba Rp 21,4 triliun sepanjang 2024.
Namun demikian pertumbuhan laba terbesar dipegang BCA. Merujuk data laporan keuangannya, BCA menorehkan kenaikan laba 12,7% dari Rp 48,63 triliun pada 2023 lalu. Lalu BNI mencatatkan pertumbuhan laba 2,7% dari laba sebelumnya tahun 2023 yaitu Rp 21,46 triliun.
Selanjutnya posisi ketiga Bank Mandiri dengan persentase pertumbuhan laba 1,3% dari sebelum Rp 55,1 triliun. Pertumbuhan laba terkecil justru dialami oleh BRI dengan pertumbuhan hanya 0,09% dari sebelumnya.
Perigkat | Nama Bank | Laba | Pertumbuhan Laba |
1. | PT Bank Rakyat Indonesia Tbk | Rp 60,1 triliun | 0,09% |
2. | PT Bank Mandiri Tbk | Rp 55,8 triliun | 1,3% |
3. | PT Bank Central Asia Tbk | Rp 54,8 triliun | 12,7% |
4. | PT Bank Negara Indonesia Tbk | Rp 21,4 triliun | 2,7% |
Data diolah penulis berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2024.
Proyeksi Dividen Emiten Perbankan, Mana Paling Jumbo?
Usai melaporkan kinerja, perusahaan akan melakukan pembagian dividen tahun buku 2024. Sejumlah bank bahkan membeberkan jumlah pembayaran dividen.
BRI menyampaikan akan memberi dividen dengan kisaran pay out ratio atau rasio pembayaran dividen 80% sampai dengan 85% untuk tahun buku 2024. BRI mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 60,15 triliun.
Jika diakumulasikan, BRI berpotensi membagikan dividen Rp 51,1 triliun jika rasio pembayaran dividen 85% seperti yang disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso.Lalu Bank Mandiri memastikan akan membagikan dividen dari tahun buku 2024. Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo mengatakan Bank Mandiri akan mempertahankan tingkat dividen payout ratio di level 60%.
Jika diakumulasikan dari total laba saat ini dengan rasio sebelumnya yaitu 60%, maka Bank Mandiri berpotensi membagikan dividen Rp 33,48 triliun. Angka ini diperoleh dari hitungan konsolidasi perusahaan untuk tahun buku 2024 Rp 55,8 triliun.
Sementara BCA memberikan sinyal akan membagikan dividen lebih besar pada tahun depan dibandingkan periode sebelumnya. Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto sebelumnya mengatakan, emiten bank berkapitalisasi jumbo ini masih mempertimbangkan besaran rasio pembayaran dividen
Pertimbangan rasio dividen dilakukan dengan memperhitungkan kondisi permodalan dan bisnis yang kuat. “Kinerja BCA yang baik dengan sendirinya akan tergambar dengan besaran dividen yang mungkin lebih besar dari waktu ke waktu,” kata Raymon dalam paparan publik 2024 lalu.
Menelisik jejak pembagian dividen, BCA konsisten memberi dividen kepada para pemegang sahamnya. Pada 2022, BCA membagikan dividen 68,7% dari labanya, yakni sebesar Rp 17,9 triliun. Lalu pada 2023 sebesar Rp 25,3 triliun dengan rasio 62,1%.
BCA sebelumnya memutuskan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 6,16 triliun atau Rp 50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pembagian dividen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2024.
BBNI juga sebelumnya mengatakan meningkatkan dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2024. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan kenaikan pembayaran dividen tidak akan mempengaruhi perbankan. Ia menjelaskan, BNI memiliki permodalan yang kuat untuk menaikan rasio pembayaran dividen.
"Menaikkan (nilai) dividen sedikit tidak ada isu, mungkin bisa naik sekitar 55% sampai 60%," kata Royke saat ditemui dalam acara BNI Investor Daily Roundtable Januari lalu.