Menteri UMKM sebut pentingnya tanam semangat wirausaha sejak dini
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut pentingnya bagi siswa untuk menanam pola ...
Harapan saya, generasi muda kita memiliki mimpi untuk menjadi wirausaha. Mengapa demikian? Karena saat ini Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha berkualitas agar lapangan kerja dapat terbuka seluas-luasnya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut pentingnya bagi siswa untuk menanam pola pikir dan semangat berwirausaha sejak dini.
Dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis, Maman menilai upaya membangun jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luas, termasuk dalam menciptakan lapangan kerja baru.
“Harapan saya, generasi muda kita memiliki mimpi untuk menjadi wirausaha. Mengapa demikian? Karena saat ini Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha berkualitas agar lapangan kerja dapat terbuka seluas-luasnya," ujar Menteri Maman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 152,1 juta orang, dengan tingkat pengangguran sebesar 4,91 persen.
Oleh karena itu, Maman menilai, menanamkan semangat wirausaha sejak usia sekolah adalah langkah strategis untuk mengurangi angka pengangguran dan memperkuat perekonomian nasional.
Selain itu, ia menekankan bahwa dorongan untuk menjadi wirausaha juga sejalan dengan momentum bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030.
“Pengusaha UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional sekaligus penggerak keadilan ekonomi. Oleh karena itu, semakin banyak anak muda yang terjun ke dunia usaha, semakin kuat fondasi ekonomi kita,” kata Maman.
Sebagai langkah awal, ia mengajak para siswa untuk memulai dari hal kecil, seperti membeli dan mempromosikan produk UMKM di lingkungan sekitar mereka. Diharapkan langkah ini dapat menumbuhkan ekosistem wirausaha yang berkelanjutan, berdaya saing tinggi, dan membawa perubahan positif bagi perekonomian nasional.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025