Prospek Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) Usai Umumkan Raup Laba Rp 7 Triliun
Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS melemah pada perdagangan Kamis (6/2) usai melaksanakan pengumuman laporan kinerja sepanjang 2024.
Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS melemah pada perdagangan Kamis (6/2) usai melaksanakan pengumuman laporan kinerja sepanjang 2024. Merujuk data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan sesi, harga saham BRIS anjlok 2,37% ke level Rp 2.880 per saham.
Gerak saham BRIS ini bertolak belakang dengan pengumuman kinerja yang disampaikan bursa. BRIS mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rp 7 triliun sepanjang 2024.
Laba yang diperoleh BRIS pada 2024 ini melesat 20,28% dibandingkan perolehan laba di periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,7 triliun.
Pada perdagangan pagi hingga siang, saham bank syariah pelat merah itu bergerak di kisaran Rp 2.970. Namun menjelang penutupan bersamaan dengan rilis kinerja saham justru anjlok. Padahal saham BRIS dibuka menguat ke level 1,02% ke level Rp 2.980 per saham.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kinerja BSI mampu menaikkan ekspektasi investor bahwa bank pelat merah ini mampu meningkatkan kinerja fundamental secara berkelanjutan. Ia menilai dalam jangka panjang kinerja BSI bisa makin bertumbuh.
Menurut Nafan, saat ini BSI merupakan bank syariah terbesar dan bisa memanfaatkan populasi Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia. Hal ini bisa menjadi modal perseroan untuk lebih tumbuh lagi.
"Perbankan syariah di Tanah Air kan masih bekembang ya, jadi masih ada ruang untuk memajukan daripada ekosistem berbasis syariah yang memang akan terus dilakukan oleh BRICS ke depannya," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).
Menurut hasil riset yang diberikan Nafan, untuk Bank Syariah Indonesia masih diproyeksikan bisa mencapai level Rp 3.030 hingga Rp 3.350 per saham.
BRIS Catatkan Untung per Saham Rp 151
BRIS mengumumkan laba tahun buku 2024 mencapai Rp 7,15 triliun naik dari laba tahun buku sebelumnya di angka Rp 5,7 triliun. Dengan perolehan laba ini, BSI mencatatkan laba bersih per saham adalah Rp 151 naik dari sebelumnya Rp 123.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, Kamis (7/2) manajemen BRIS menyampaikan total aset mencapai 408,61 triliun. Jumlah ini naik dari total aset pada 2023 senilai Rp 353 triliun.
Peningkatan aset terbesar berasal dari pembiayaan bagi hasil yang sebelumnya bernilai 90 triliun menjadi 117 triliun. Piutang perseroan juga naik dari Rp 147 triliun pada 2023 menjadi Rp 157 triliun pada 2024. Secara keseluruhan pembiayaan yang disalurkan BRIS pada 2024 sebesar Rp 277,85 triliun. Jumlah ini meningkat 15,92% year on year (yoy) dibanding capaian 2023.