Pengusaha Padi Yakin Stok Beras untuk Ramadan Aman Meski Ada Potensi Banjir
Perpadi menjamin pasokan beras untuk Ramadan 2025 aman meski menghadapi potensi La Nina yang bisa berlangsung hingga April 2025, dengan kenaikan stok awal tahun ini.
Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memastikan bahwa pasokan untuk ramadan 2025 masih aman meski ada potensi banjir akibat fenomen La Nina hingga April 2025. Stok awal tahun ini tercatat meningkat hampir 10% secara tahunan menjadi 8,14 juta ton.
Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso, menyatakan bahwa stok awal tahun ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional selama hampir tiga bulan jika tidak ada produksi baru.
"Kalau bicara sampai April 2025, pasokan beras di dalam negeri akan tercukupi dari stok yang ada saat ini yang ditambah panen pada Januari-Maret 2025," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan total produksi beras pada Januari-Maret 2025 naik 52,37% secara tahunan menjadi 8,67 juta ton. Dengan kebutuhan beras nasional selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai 7,77 juta ton, akan ada surplus produksi sekitar 820.000 ton.
Dampak Curah Hujan Tinggi terhadap Produksi Beras
Sutarto mengakui bahwa produksi beras pada awal tahun ini berpotensi terganggu akibat curah hujan tinggi. Curah hujan tinggi akan mengurangi proses pengeringan gabah setelah panen, sehingga produksi beras pada kuartal pertama tahun ini akan lebih kecil dari perkiraan BPS.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun.
Sebanyak 67% wilayah Indonesia, termasuk sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta Kalimantan dan Papua, diperkirakan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun (kategori tinggi).
Sementara itu, 15% wilayah akan mengalami curah hujan di atas normal, dan 1% wilayah lainnya diperkirakan mengalami curah hujan di bawah normal.
Menurut Sutarto, dampak pengurangan produksi akibat banjir relatif kecil, yaitu maksimal 3% dari total produksi. "Artinya, hasil produksi beras pada Januari-Maret 2025 masih akan mengalami surplus lebih dari 1 juta ton," ujarnya.
Produksi Beras Tertinggi dalam Lima Tahun
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Mulyono, memproyeksikan bahwa produksi beras pada Maret 2025 akan mencapai 5,72 juta ton, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Asumsi produksi gabah setara beras pada Januari-Maret 2025 sekitar 9 juta ton. Ini tentunya harus disinergikan dengan seluruh pemangku kepentingan," kata Mulyono dalam acara Sosialisasi Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras tingkat Konsumen 2025, Selasa (14/1).
Mulyono juga memperkirakan total produksi Gabah Kering Panen (GKP) pada kuartal pertama 2025 mencapai sekitar 18 juta ton. Sementara Badan Pangan Nasional memproyeksi produksi beras pada Januari-Februari 2025 mencapai 3,28 juta ton.
Dengan stok awal yang cukup serta peningkatan produksi, pasokan beras untuk Ramadan 2025 diyakini tetap terjaga meskipun ada tantangan cuaca yang harus diantisipasi.
Reporter: Andi M. Arief