Tangis Antok, Psikopat Pembunuh Uswatun Khasanah, Ngaku Tak Berniat Memutilasi, Kini Minta Maaf
Psikopat Rohmad Tri Hartanto alias Antok menangis meminta maaf setelah membunuh Uswatun Khasanah (29). Ia mengaku menyesal dan bersalah.
Psikopat Rohmad Tri Hartanto alias Antok menangis meminta maaf setelah membunuh Uswatun Khasanah (29). Ia mengaku menyesal dan bersalah.
Kolase: YouTube tvOneNews dan TribunJati.com/Istimewa
KASUS MUTILASI NGAWI - (Kiri) tangkapan layar tangis Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) di video YouTube tvOneNews pada Rabu (5/2/2025) dan (Kiri) Korban pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29). Kini Antok menangis meminta maaf.
TRIBUNNEWS.COM - alias Antok (33), tersangka pembunuhan sekaligus , (29), akhirnya tampil ke publik.
Antok diwawancara khusus dalam program Menyingkap Tabir tvOne bertajuk Pengakuan Keji 'Jagal' Dari yang tayang pada Selasa (4/2/2025).
Ia dalam kesempatannya membeberkan kronologi lengkap saat membunuh kekasihnya itu.
Awalnya Antok mengajak bertemu dengan untuk menghabiskan waktu bersama.
Keduanya sempat pergi makan malam di sebuah restoran di Jalan Mayor Bismo Kediri, Minggu (19/1/2025).
Tidak lama kemudian, Antok dan memutuskan menginap di sebuah hotel pada pukul 22.00 WIB.
"Jadi sempat makan bareng dulu, habis makan langsung check in, nyampai hotel saya mandi," katanya.
Antok melanjutkan ceritanya, ia dan sempat ingin berhubungan badan.
Namun, tidak jadi karena keduanya telibat cekcok hebat.
Baca juga:
Korban kala itu mengingat anak kedua Antok yang perempuan.
"Tiba-tiba dia itu teringat anak saya yang nomor dua. Jadi cekcoknya di situ," katanya.
Korban berkata seandainya Antok tidak memiliki anak kedua, ia ingin hidup bersama dengan tersangka.
Jadi, tidak rela Antok kembali memiliki anak dari istri sahnya.
"Terus dia bilang kan gini, kalau seandainya istri saya itu enggak punya anak yang kedua, dia itu masih tujuannya itu saya gitu."
-
"); $(".loading").show(); var newlast = getLast;
$.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?",
{start: newlast,section:'9',img:'thumb2'}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast
= newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = "
"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) {
var img = "
- "+img+" "); } else{ $("#latestul").append('
- '); $("#test3").val("Done"); return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else if (getLast > 150) { if ($("#ltldmr").length == 0){ $("#latestul").append('
- '); } } } }); }); function loadmore(){ if ($("#ltldmr").length > 0) $("#ltldmr").remove(); var getLast = parseInt($("#latestul > li:last-child").attr("data-sort")); $("#latestul").append(""); $(".loading").show(); var newlast = getLast ; if($("#test3").val() == 'Done'){ newlast=0; $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest", function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else{ $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:sectionid,img:'thumb2',total:'40'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } }