Mesir Dilaporkan Rilis Rincian Rencana Rekonstruksi Gaza, Tidak Ada Penyebutan Kerja Sama dengan AS
Mesir dilaporkan merilis rincian rencana untuk membangun kembali Gaza; tidak ada penyebutan 'kerjasama' dengan AS
![Mesir Dilaporkan Rilis Rincian Rencana Rekonstruksi Gaza, Tidak Ada Penyebutan Kerja Sama dengan AS](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nunjukkan-kerusakan-G1aza-akibat-seranga.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Mesir dilaporkan telah merilis rincian awal proposal untuk membangun kembali dalam waktu tiga hingga lima tahun.
Proposal ini tidak mencantumkan rencana kerja sama dengan pemerintahan atau .
Menurut laporan dari i24 News, sumber-sumber mengatakan kepada TV Al Araby Qatar bahwa proposal tersebut adalah "proposal tandingan" untuk menentang rencana yang diumumkannya minggu lalu.
Trump menyatakan, AS akan mengambil alih Gaza dan memindahkan secara paksa semua warga yang tinggal di sana.
Proposal rekonstruksi Gaza dari disebutkan akan melibatkan kerja sama dengan negara-negara Arab, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sumber dari Uni Eropa mengonfirmasi, mereka mengetahui tentang rencana tersebut dan bahwa rencana itu akan diresmikan pada pertemuan puncak dengan negara-negara Arab di akhir bulan ini.
Namun, mereka belum mengetahui secara pasti apakah Uni Eropa atau akan terlibat dalam proyek rekonstruksi tersebut.
Rincian lebih lanjut dari proposal ini dilaporkan mencakup proyek dua tahap, sebagaimana dikutip dari Ynet.
![MESIR DAN YORDANIA - Foto ini diambil pada Kamis (13/2/2025) dari website Egyptian Presidency, memperlihatkan kolase foto Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi (kanan) dan Raja Yordania Abdullah II (kiri) setelah melakukan panggilan telepon pada hari Rabu (12/2/2025) untuk membahas usulan Mesir membangun Gaza tanpa mengusir penduduknya.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Presiden-Mesir-Abdel-Fattah-El-Sisi-dan-Raja-Yordania-Abdullah-II-3423423.jpg)
Tahap pertama melibatkan pembersihan puing-puing, diikuti dengan pembangunan kompleks perumahan baru secara bertahap.
Menurut sumber, upaya rekonstruksi akan dimulai dari Rafah dan wilayah selatan sebelum berkembang ke wilayah utara.
Rincian tersebut, muncul kurang dari 24 jam setelah Kementerian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan "aspirasi" mereka untuk "bekerja sama" dengan Presiden Trump dan AS, sambil mengecam usulan Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza.
Baca juga:
Kementerian tersebut, menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian regional adalah mengatasi akar konflik melalui mengakhiri pendudukan dan menerapkan solusi dua negara.
Saat berbicara bersama Raja Yordania Abdullah di Ruang Oval pada Selasa (11/2/2025), Trump kembali menegaskan rencananya untuk mengambil alih .
Ia mengatakan kepada wartawan, "Kami akan mengambilnya. Kami akan mempertahankannya. Kami akan menghargainya."