OJK Bali perkuat tata kelola risiko 130 BPR

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali memperkuat tata kelola manajemen risiko untuk 130 bank perekonomian rakyat ...

OJK Bali perkuat tata kelola risiko 130 BPR
Pelatihan manajemen risiko BPR ini sangat penting untuk memperkuat pengelolaan manajemen risiko kredit dan suku bunga BPR

Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali memperkuat tata kelola manajemen risiko untuk 130 bank perekonomian rakyat (BPR) yang ada di Pulau Dewata melalui pelatihan kepada sumber daya manusia perbankan tersebut.

“Pelatihan manajemen risiko BPR ini sangat penting untuk memperkuat pengelolaan manajemen risiko kredit dan suku bunga BPR,” kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bali Ananda R. Mooy di Denpasar, Rabu.

Ada pun pelatihan yang ditekankan adalah terkait strategi mengelola risiko kredit BPR meliputi analisis kredit yang komprehensif, diversifikasi portofolio kredit dan penerapan teknologi.

Sementara itu, strategi mengelola risiko suku bunga antara lain melalui hedging atau lindung nilai suku bunga, penyesuaian portofolio dan pemantauan berkala.

OJK selaku regulator perbankan telah menyusun peta jalan pengembangan BPR untuk memperkuat kualitas layanan dan manajemen perbankan tersebut diantaranya melalui penekanan pada transformasi digital.

Selain itu, upaya meningkatkan transparansi, efisiensi dan pelayanan, serta pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensinya.

Dalam pelatihan itu mencakup manajemen risiko modul tiga yang memberikan pemahaman terkait analisis pola kredit berbasis risiko.

Selain itu, pengelolaan bisnis kredit usaha mikro kecil mulai dari pembuatan produk hingga pengelolaan SDM.

Sementara, modul empat memuat dampak perubahan suku bunga terhadap margin bunga bersih (NIM) BPR, melalui metode penetapan suku bunga (tetap dan mengambang), serta metode perhitungan suku bunga (flat, efektif atau anuitas).

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan BPR Indonesia (Perbarindo) Bali I Ketut Komplit mengapresiasi pelaksanaan pelatihan yang tujuan memperkuat pengelolaan risiko dan SDM BPR di Bali.

"Penerapan manajemen risiko secara konsisten, prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik sangat dibutuhkan dalam memitigasi risiko baik risiko kredit, operasional, likuiditas dan kepatuhan," katanya.

Selain itu, pelatihan itu juga diharapkan mendukung pengembangan usaha bank perekonomian rakyat itu.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025