Pendaki Putri Handayani Berjuang Wujudkan The Explorer's Grand Slam, Bisa Torehkan Rekor di Asia Tenggara
Putri Handayani berpeluang menjadi perempuan pertama peraih predikat The Explorer's Grand Slam di Asia Tenggara.
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia telah menaklukkan enam dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia dan menjelajah Kutub Selatan sehingga dua langkah lagi menjadi perempuan pertama peraih predikat The Explorer’s Grand Slam di Asia Tenggara.
The Explorer’s Grand Slam adalah predikat untuk orang yang berhasil menuntaskan pendakian pada tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua, serta melakukan penjelajahan ke Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Putri Handayani, perempuan kelahiran Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara, tinggal menaklukkan Puncak Everest dan menjelajah Kutub Utara, guna menuntaskan misinya mewujudkan The Explorer’s Grand Slam. "Saya bersyukur sudah bisa menuntaskan tujuh misi dan sisanya tinggal dua lagi, jadi saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin," kata dia, di Jakarta, Kamis malam, 23 Januari 2023.
Putri hadir dalam acara Press Conference and Sharing Session itu untuk membahas pencapaian terbarunya, mendaki Gunung Vinson (4.892 mdpl) di Benua Antartika.
Ia menjelaskan, misi mewujudkan The Explorer’s Grand Slam dimulai sejak 2016 karena ingin lebih mendorong perempuan Indonesia terlibat dalam kegiatan pendakian membangun karakter wanita tangguh. Untuk meraih predikat tersebut, dia sudah mencapai enam puncak gunung, yakni Gunung Kilimanjaro di Afrika) dan Carstensz Pyramid di Indonesia, masing-masing pada Februari dan Agustus 2016.
Kemudian, pada 2017, alumnus Fakultas Teknik Universitas Indonesia itu menaklukkan Gunung Elbrus di Rusia (Eropa). Setahun kemudian pada 2018, dia menjejakkan kaki di Gunung Aconcagua di Argentina (Amerika Selatan). Dua puncak gunung terakhir yang dilalui adalah Gunung Denali di Amerika Serikat (Amerika Utara) pada Juni 2022 dan Gunung Vinson.
Putri menambahkan, untuk mencapai tujuh misi tersebut membutuhkan banyak pengorbanan, seperti persiapan enam bulan dan mengambil kursus mendaki gunung untuk mempersiapkan diri. "Saya sangat senang, deg-degan, dan penuh haru mencapai itu semua. Banyak tantangan dari sebelum memulai dan saat menjalani, seperti tekanan udara, cuaca, fisik, mental, dan lainnya," ujar dia.
Gunung Denali Beri Tantangan Terberat
Putri Handayani menyebut Gunung Denali (6.190 mdpl) di Amerika Serikat menjadi tantangan terberatnya dalam rangka menuntaskan misi perempuan pertama peraih predikat The Explorer's Grand Slam di Asia Tenggara. Ia menilai tantangan mendaki gunung itu tiga kali lipat lebih sulit dibandingkan Gunung Vinson di Antartika.
"Tantangannya karena dekat dengan Kutub Utara," kata Putri. Dia memandang gunung itu sangat berat didaki karena tekanan udara yang tinggi dan sulit bernafas. Dia juga harus lebih mandiri dalam mengatur dan mengangkat beban yang harus dibawa ke puncak gunung itu.
Selain itu, medan pendakian juga cukup ekstrem untuk dilalui sehingga pendakian harus dilakukan dengan perlahan dan sangat hati-hati yang akibatnya menguras energi dan menguji mental. Tetapi Putri mengaku memiliki cara-cara tersendiri dalam menjaga tingkat 'kewarasan' pada kondisi udara tipis yang membuatnya sulit bernafas. "Biasanya saya suka mengingat kemenangan-kemenangan kecil yang sudah pernah diraih guna memompa semangat," ujar dia.
Putri menambahkan, otak atau cara berpikir akan sangat menentukan kemampuan mental dan fisik untuk mencapai hal-hal berat. Oleh sebab itu, dia selalu menjaga pikiran positif dalam setiap tantangan yang dihadapinya. "Kalau kita berpikir negatif, itu cepat banget juga ke arah negatif," kata Putri. Ia mengaku selalu mempersiapkan fisik sejak enam bulan sebelum memulai.
Kunci Sukses Pendaki ala Putri Handayani
Putri Handayani mengungkapkan tiga kunci pendaki pemula sukses menggapai cita-cita menaklukkan puncak-puncak gunung tertinggi di dunia. Menurut dia, seorang pendaki setidaknya harus memiliki tiga hal mendasar guna menjadi pendaki gunung andal, yakni gairah (passion), kegigihan (perseverance), dan kesabaran (patience). "Saya selalu berpegang kepada tiga hal itu guna memompa semangat untuk menaklukkan puncak-puncak gunung di dunia," kata Putri di Jakarta, Kamis malam.
Ia menjelaskan, untuk memulai kegiatan yang memacu adrenalin itu, modal awal yang harus dimiliki adalah gairah. Bila dari awal tidak memiliki gairah, maka akan mempengaruhi proses atau langkah-langkah berikutnya.
Setelah itu, pendaki harus memiliki kegigihan yang bisa dibentuk dengan rutin melakukan pendakian. Menurut dia, banyak para pendaki yang kerap menyerah untuk mencoba kembali hingga berhasil. "Jangan takut mencoba, jangan takut gagal. Dan kalau gagal, coba lagi, jangan menyerah," ujarnya.
Berikutnya, pendaki haru sabar. Kesabaran seringkali diuji oleh rintangan atau hambatan sebelum memulai pendakian dan saat menjalani pendakian, kata dia. "Kadang-kadang kalau belum ketemu jalannya karena memang belum waktunya, ya sudah seorang pendaki harus belajar dari kegagalan-kegagalan yang dilalui," kata Putri.Pilihan Editor: