Rupiah Berpeluang Menguat ke Rp16.150 Usai Trump Serukan Penurunan Suku Bunga

Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah akan menguat hari ini. Hal itu menyusul permintaan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kepada Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunganya.

Rupiah Berpeluang Menguat ke Rp16.150 Usai Trump Serukan Penurunan Suku Bunga

Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah akan menguat hari ini. Hal itu menyusul permintaan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kepada Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunganya.

“Sepertinya permintaan Trump kepada Bank Sentral AS dan negara lainnya untuk menurunkan suku bunga memberikan sentimen positif ke beberapa nilai tukar emerging market menunjukkan penguatannya pagi ini terhadap dolar AS,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (24/1).

Ia menambahkan, permintaan Trump kepada Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak juga memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Terutama indeks saham yang terpantau menguat.

Ariston menilai, jika permintaan Trump dilakukan maka bisa mendorong kenaikan konsumsi dan produksi. Menurutnya, hal ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi global.

“Rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.230 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.300 per dolar AS,” ucap Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.209 per dolar AS. Level ini menguat 74,5 poin atau 0,46% dari penutupan sebelumnya.

Senada dengan Aristin, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana juga memproyeksikan penguatan rupiah hari ini.

“Rupiah kemungkinan berbalik terapresiasi ke level Rp 16.170 per dolar AS hingga Rp 16.370 per dolar AS,” kata Fikri.

Fikri mengungkapkan penguatan rupiah ini didorong karena mengendurnya kekhawatiran dampak kebijakan Trump. Selain itu, Fikri juga mengharapkan lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang dilakukan hari ini dapat menarik dana asing lebih banyak seiring rencana implementasi aturan baru Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memperkirakan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS. Lukman mengatakan, dolar AS juga terpantau melemah setelah data klaim pengangguran AS yang lebih tinggi dari perkiraan.

“Dolar AS juga tertekan setelah permintaan Trump menurunkan suku bunga. Rupiah bisa menguat di level Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS,” ujar Fikri.