Penembakan Massal di Sekolah Swedia: Kronologi dan Banjir Simpati ke Korban
Terjadi penembakan massal di sebuah sekolah di Orebro, Swedia. Ini kronologinya.
![Penembakan Massal di Sekolah Swedia: Kronologi dan Banjir Simpati ke Korban](https://statik.tempo.co/data/2025/02/05/id_1375087/1375087_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Swedia pada Selasa, 4 Februari 2025, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah sekolah di Orebro. Sedikitnya 11 orang tewas dalam insiden yang disebut sebagai paling mematikan dalam sejarah Swedia.
Polisi awalnya melaporkan bahwa sekitar 10 orang meninggal akibat serangan ini, namun angka tersebut meningkat menjadi 11 orang pada sore harinya. Pelaku penembakan diyakini termasuk di antara korban tewas. Jumlah korban luka masih belum dapat dipastikan, meskipun pihak berwenang menyatakan bahwa banyak orang mengalami cedera.
Motif pelaku masih menjadi misteri. Kepala polisi Orebro, Roberto Eid Forest, mengungkapkan bahwa tersangka tidak dikenal oleh pihak kepolisian sebelumnya dan tampaknya tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok kriminal atau teroris. "Kami memiliki lokasi kejadian yang luas dan masih dalam proses penyelidikan menyeluruh, termasuk mengumpulkan informasi terkait profil pelaku serta mewawancarai saksi," ujarnya dalam konferensi pers.
Sekolah ini terletak di dalam kompleks yang juga menampung beberapa institusi pendidikan lainnya.
Pihak kepolisian menerima laporan pertama tentang penembakan pada pukul 12:33 waktu setempat. Saksi mata melaporkan bahwa mereka mendengar suara tembakan bertubi-tubi, menyebabkan banyak siswa dan staf panik. Beberapa orang berhasil melarikan diri, sementara yang lain memilih bersembunyi di dalam kelas.
Seorang guru bernama Maria Pegado menyampaikan kesaksiannya, "Saya melihat orang-orang menyeret korban yang terluka keluar dari gedung. Satu per satu mereka jatuh. Saat itu saya sadar bahwa situasi ini benar-benar serius."
Upaya penyelamatan masih berlangsung hingga Selasa malam. Polisi telah menggeledah beberapa lokasi di Orebro untuk mencari kemungkinan keterkaitan pelaku dengan jaringan lain. Mobil-mobil polisi dan petugas bersenjata masih berjaga di sekitar gedung apartemen yang sebelumnya telah digeledah.
Ali Elmokad, salah satu warga Orebro, mengungkapkan kepanikannya saat mencari kabar kerabatnya yang diduga berada di lokasi kejadian. "Kami sudah mencoba menghubunginya sepanjang hari, tetapi tidak ada jawaban. Kami hanya berharap dia selamat," katanya di depan Rumah Sakit Universitas Orebro.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyebut insiden ini sebagai tragedi yang mengguncang negeri. "Sulit untuk menerima sepenuhnya apa yang telah terjadi hari ini. Kegelapan menyelimuti Swedia malam ini," ujarnya dalam konferensi pers.
Raja Carl XVI Gustav juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. "Dengan kesedihan dan kekecewaan mendalam, saya dan keluarga saya menerima berita tentang tragedi mengerikan ini," ungkapnya.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, turut menyampaikan simpatinya melalui akun media sosial X. "Di masa sulit ini, kami berdiri bersama rakyat Swedia," tulisnya.
Hingga kini, penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkap lebih banyak detail terkait motif pelaku serta dampak keseluruhan dari insiden tragis ini.
Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.