Biaya Pembangunan Energi Bersih Diperkirakan Turun Tahun Ini

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Biaya teknologi energi bersih di seluruh dunia, seperti pembangkit listrik tenaga angin, surya dan baterai penyimpanannya diperkirakan turun tahun ini. Penurunan biaya diyakini terjadi walaupun beberapa negara-negara...

Biaya Pembangunan Energi Bersih Diperkirakan Turun Tahun Ini

Petani di India membersihkan panel surya yang terpasang di lahan pertanian, Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Biaya teknologi energi bersih di seluruh dunia, seperti pembangkit listrik tenaga angin, surya dan baterai penyimpanannya diperkirakan turun tahun ini. Penurunan biaya diyakini terjadi walaupun beberapa negara-negara menerapkan langkah proteksionisme dalam bentuk tarif pada impor teknologi energi ramah lingkungan.

Dalam laporannya, Bloomberg New Energy Finance (BNEF) mengatakan saat ini biaya membangun pembangkit listrik tenaga angin dan surya lebih rendah dari membangun pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas di semua pasar di seluruh dunia. Harga energi terbarukan yang lebih rendah akan mendorong negara-negara beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih untuk mengatasi perubahan iklim.

BNEF mengatakan kelebihan pasokan dari manufaktur teknologi energi bersih Cina mendorong penurunan harga tahun lalu. Kini, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa menerapkan tarif pada komponen panel surya dan kendaraan listrik dari Cina untuk melindungi manufaktur dalam negeri.

"Cina mengekspor teknologi energi hijau dengan sangat murah sehingga seluruh dunia berpikir untuk membangun penghalang guna melindungi industri mereka sendiri," kata kepala ekonomi energi di BNEF Matthias Kimmel, Kamis (6/2/2025).

Namun, menurut Kimmel, penurunan harga teknologi bersih begitu kuat. "Sehingga tidak seorang pun, bahkan Presiden (AS Donald) Trump, dapat menghentikannya," tambahnya.

Biaya teknologi listrik bersih diperkirakan turun lebih lanjut sebesar 2-11 persen pada tahun 2025. Meskipun ada kemungkinan hambatan perdagangan dapat memperlambat penurunan biaya ini untuk sementara waktu, BNEF memperkirakan biaya listrik yang disesuaikan (levellized cost of electricity) untuk teknologi bersih akan turun antara 22-49 persen pada tahun 2035.

Bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara, menghasilkan emisi karbon dioksida. Emisi ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan hidro, menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada emisi gas rumah kaca, sehingga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

sumber : Reuters