Tutup Tujuh Gudang dan PHK 1.700 Pegawai, Amazon Digugat
Amazon menghadapi gugatan dari Federasi Serikat Pekerja Nasional di Kanada setelah menutup tujuh gudang dan melakukan PHK terhadap 1.700 pegawai.
![Tutup Tujuh Gudang dan PHK 1.700 Pegawai, Amazon Digugat](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2019/06/13/2019_06_13-13_27_17_373f0e5bda26c04f6c6baca1a36d236f_960x640_thumb.jpg)
menghadapi gugatan dari Federasi Serikat Pekerja Nasional atau CSN di Kanada setelah menutup tujuh gudang di Quebec dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK sekitar 1.700 pegawai.
CSN mengajukan petisi ke pengadilan untuk memaksa Amazon membuka kembali fasilitas yang ditutup. Selain itu, kembali mempekerjakan karyawan yang di-PHK.
Amazon mengumumkan pada akhir Januari bahwa perusahaan bakal menutup tujuh gudang di Quebec. Ini sebagai bagian dari tinjauan ulang operasional di provinsi itu.
Langkah itu dilakukan di tengah upaya perusahaan kembali ke model pengiriman pihak ketiga. Amazon akan menggunakan jasa subkontraktor untuk menangani distribusi dan pengiriman.
Keputusan itu menuai kritik, karena Quebec merupakan satu-satunya wilayah di Kanada yang memiliki pekerja Amazon yang tergabung dalam serikat pekerja.
CSN menilai kebijakan Amazon merupakan strategi untuk menghindari kewajiban perusahaan terhadap pekerja. Menurut Presiden CSN Caroline Senneville, model bisnis baru yang diterapkan Amazon hanyalah cara untuk mengalihkan pekerjaan ke entitas lain dan menghindari tanggung jawab terhadap karyawan.
Kebijakan itu diperkirakan berdampak terhadap sekitar 4.500 pekerja dari subkontraktor yang sebelumnya terlibat dalam operasional pergudangan dan pengiriman di Quebec.
Dilansir dari CNBC Internasional, Amazon menyatakan perubahan model bisnis bertujuan meningkatkan efisiensi dan memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan.
Juru bicara Amazon Barbara Agrait menegaskan perusahaan telah dan akan terus mematuhi semua peraturan federal maupun provinsi dalam setiap kebijakan yang diambil.
Keputusan itu juga mendapat perhatian dari pemerintah Kanada. Menteri Industri Kanada Francoise-Philippe Champagne mengungkapkan kekecewaannya dalam surat kepada CEO Amazon Andy Jassy.
Champagne menilai keputusan Amazon menutup gudang-gudang tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen perusahaan terhadap Kanada dan para mitra. Ia juga menyatakan pemerintah mempertimbangkan untuk meninjau kembali kerja sama yang sudah ada dengan Amazon.
Di luar Kanada, Amazon juga menghadapi tekanan dari serikat pekerja di Amerika Serikat, di antaranya:
- North Carolina: Para pekerja di gudang Amazon di North Carolina dijadwalkan menggelar pemungutan suara pekan depan. Pemungutan suara ini akan menentukan apakah mereka bergabung dengan serikat pekerja guna memperjuangkan hak dan kesejahteraan di tempat kerja
- Philadelphia: Pekerja Whole Foods, anak usaha Amazon, memilih untuk bergabung dengan serikat pekerja United Food and Commercial Workers. Keputusan diambil pada akhir Januari, sebagai upaya mendapatkan perlindungan dan hak yang lebih baik dalam hubungan kerja dengan perusahaan
- Staten Island, New York: Pekerja Amazon membentuk serikat pekerja pertama di gudang Amazon di AS sejak 2022. Meskipun terbentuk lebih dari satu tahun, mereka masih berjuang mendapatkan kontrak resmi perusahaan. Amazon terus mendapat sorotan terkait kebijakan ketenagakerjaan yang diterapkan di berbagai fasilitas.