Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Bantah Dorong Sara Duterte untuk Dimakzulkan dari Wapres
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr membantah bahwa dirinya terlibat dalam proses pemakzulan terhadap Wakil Presiden Sara Duterte
![Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Bantah Dorong Sara Duterte untuk Dimakzulkan dari Wapres](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-filipina-ferdinand-marcos-jr-menyampaikan-pernyataan-bersama-di-istana-malacanang.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden mengeluarkan bantahan bahwa dirinya terlibat dalam proses pemakzulan terhadap Wakil Presiden pada Kamis (6/2/2025).
Seperti yang diketahui sebelumnya, dimakzulkan oleh DPR pada Rabu (5/2/2025) setelah lebih dari jumlah legislator yang merupakan pendukung Presiden Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr menyetujuinya.
Dikutip dari Associated Press (AP), Sekjen DPR Reginald Velasco mengungkapkan ada 215 legislator yang setuju agar putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte itu dimakzulkan.
Adapun keputusan tersebut terjadi setelah 215 legislator itu menandatangani petisi dalam rapat pleno yang digelar.
Menanggapi kabar tersebut, Ferdinand Marcos Jr mengaku dirinya tak terlibat sama sekali dalam kebijakan untuk memakzulkan .
“Meski saya memiliki hak eksekutif, saya tidak bisa ikut campur dalam pemakzulan. Tidak ada peran bagi langkah eksekutif saya dalam pemakzulan,” kata Marcos seperti yang dikutip dari media , ABS-CBN.
Marcos mengaku dirinya hanya sebatas tahu langkah yang coba dilakukan oleh DPR untuk memakzulkan .
“Apakah saya membahasnya (pemakzulan ) dengan Ketua DPR, apakah saya membahasnya dengan anggota kongres lainnya? Tentu saja." ungkap sosok yang akrab disapa Bongbong tersebut.
Selebihnya, putra dari Ferdinand Marcos ini mengaku tak terlibat atau memberikan perintah bagi para kadernya guna melakukan upaya pemakzulan.
"Saya hanya bertanya, ‘Apa rencana kalian, apa yang ingin kalian lakukan (kepada )?’ ‘Keterlibatan saya hanya sampai di sini” terang Marcos Jr.
Sebelumnya, Marcos sudah menyatakan bahwa ia tidak mendorong para legislator untuk bertindak melakukan pemakzulan terhadap Duterte dan menegaskan bahwa hal itu tidak akan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga:
Namun, ia menambahkan bahwa Kongres tidak punya pilihan selain
memproses pengaduan pemakzulan yang diajukan terhadap Wakil
Presiden karena hal itu merupakan mandat konstitusional mereka.
“Setelah pengaduan pemakzulan diajukan, mereka tidak punya
pilihan. Tidak ada pilihan bagi DPR, tidak ada pilihan bagi
Senat selain memproses pengaduan tersebut, dan itulah yang
sebenarnya terjadi,” katanya.
Marcos menegaskan bahwa posisinya dalam upaya pemakzulan Sara
Duterte melalui beberapa sidang mendatang adalah sebagai
seorang "Pengamat".
“Mulai saat ini, saya hanyalah seorang pengamat dalam sidang ini. Saya tidak akan menjadi bagian dari ini (sidang pemakzulan). Sidang ini akan berlangsung tanpa perwakilan dari Eksekutif, kenapa harus ada? Serahkan pada kebijaksanaan Senat untuk menggunakan kebijaksanaan mereka,” katanya.
Meskipun memiliki beberapa keberatan awal terkait pemakzulan, Presiden menyatakan bahwa ia telah menasihati putranya, Anggota DPR Distrik Ilocos Norte Pertama Sandro Marcos, untuk menjalankan tugas konstitusionalnya dalam memproses pengaduan pemakzulan.