Produser Grammy tanggapi kontroversi pakaian istri Kanye West

Jakarta (ANTARA) - Seorang produser eksekutif Grammy menanggapi momen kontroversial Kanye West dan istrinya, Bianca Censori di karpet merah pada hari Minggu.

Produser eksekutif di balik acara tahun ini, Raj Kapoor seperti dikutip Hollywood Reporter pada Selasa (4/2) waktu setempat mengatakan bahwa aturan berpakaian yang tercantum pada undangan tamu adalah "dasi hitam artistik," namun dia juga berpandangan bahwa dalam industri musik, hal itu tergantung pada interpretasi.

Diketahui, Kanye dan istrinya menuai kontroversi di dunia maya setelah Censori melepaskan mantel bulunya di karpet merah menjelang upacara penghargaan tahun 2025, memperlihatkan penampilan yang nyaris tanpa busana di balik gaun mini yang sangat tipis.

Baca juga:

Publik di media sosial mempertanyakan apakah dia melanggar aturan berpakaian Grammy atau berpotensi melanggar hukum.

"Jelas ada aturan berpakaian bagi siapapun yang benar-benar tampil di acara itu yang harus kami patuhi standar dan praktiknya," kata Kapoor.

"Namun, sejauh menyangkut orang yang hadir dan para nominasi yang hadir, itu adalah sesuatu yang harus dijawab oleh Recording Academy yang mempersembahkan Grammy,” tambahnya.

Baca juga:

Kanye West yang dinominasikan untuk kategori lagu rap terbaik di lagu "Carnival," menghabiskan beberapa menit di karpet merah bersama Censori dan meninggalkan tempat sebelum acara dimulai. Mereka tidak diminta untuk pergi, meskipun ada laporan yang bertentangan.

Mengenai apakah Censori diperkirakan akan menghadapi konsekuensi hukum atas pakaiannya, belum ada penyelidikan oleh Departemen Kepolisian Los Angeles.

Sementara itu, sumber yang dekat dengan pasangan tersebut mengatakan aksi karpet merah tersebut terinspirasi oleh sampul album Vultures 1 milik West yang dirilis pada Februari 2024.

West juga membela penampilan transparan istrinya, dengan menulis dalam unggahan Instagram yang kini telah dihapus, "Untuk kejelasan. Istri saya adalah orang yang paling banyak di-Google di planet bernama bumi”.

Baca juga:

Baca juga:

Penerjemah: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025