Profil Mendikti Satriyo Brodjonegoro yang Didemo ASN Soal Berhentikan Pegawai

Nama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Kemdiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan usai didemo ratusan ASN ang bekerja di kementerian itu Bagaimana profil Satryo?

Profil Mendikti Satriyo Brodjonegoro yang Didemo ASN Soal Berhentikan Pegawai

Nama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Kemdiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan usai didemo ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di kementerian itu terkait kebijakan yang diambil. Demo yang berlangsung secara damai berlangsung pada Senin (20/1). 

Aksi dipicu pemberhentian seorang pegawai kementerian bernama Neni Herlina dari jabatannya sebagai penanggung jawab rumah tangga. Aksi dilakukan secara damai dengan menyanyikan sejumlah lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, teriakan yel-yel, serta pembentangan spanduk.

Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno dalam aksinya mengatakan pemberhentian Neni dilakukan secara sepihak. Ia menyebut keputusan Menteri Satryo memindahkan Neni tidak prosedural dan dilakukan sepihak. 

"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," kata Suwitno dalam aksi. 

Aksi itu telah direspon oleh Direktur Pendidikan Tinggi Khairul Munadi mengatakan kementerian akan melakukan upaya untuk meredakan suasana. “Pimpinan Kemendiktisaintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas berbagai dinamika yang terjadi pada proses transisi ini,” kata Khairul seperti dikutip Senin (20/1). 

Lalu seperti apa profil Menteri Satryo yang kebijakannya didemo oleh ASN di Kemdiktisaintek? 

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendiktisaintek yang Didemo ASN

Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan salah satu menteri yang datang dari kalangan profesional. Ia dipilih Prabowo Subianto sebagai menteri atas dasar latar belakangnya di dunia akademik. 

Sebelum menjabat sebagai menteri, ia merupakan Ketua sekaligus Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023. Satryo yang lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956, meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari UC Berkeley, Amerika Serikat pada 1984.

Satryo hingga saat ini aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dengan menyandang gelar akademik profesor. Adapun Satryo merupakan staf pengajar Departemen Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak 1980.

Dalam karirnya di ITB, Prof Satryo pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Teknik Mesin (1992–1995), dan Wakil Dekan Bidang Akademik (1995–1998).

Dilansir dari AIPI, selama karirnya di dunia penelitian dan pengajar, ia telah menerbitkan berbagai karya tulis ilmiah hingga lebih dari 99 publikasi. Bidang penelitiannya meliputi tribologi, mekanika fraktur, analisis elemen hingga, desain mekanik, serta pengembangan dan kebijakan pendidikan tinggi.

Kemudian pada tahun 1999–2007, Prof Satryo menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dia dikenal karena prestasinya dalam mengubah pendidikan tinggi di Indonesia dengan membawa sejumlah institusi pendidikan tinggi menjadi badan hukum milik negara.

Prof Satryo juga pernah bergabung dengan tim Japan International Cooperation Agency atau yang lebih dikenal dengan nama JICA, dalam perencanaan gedung fakultas teknik Universitas Hasanudin di Gowa.