Program Makan Bergizi Gratis Mendapat Rp 100 Triliun dari Pemangkasan Anggaran
Badan Gizi Nasional membenarkan program Makan Bergizi Gratis akan mendapat tambahan Rp 100 triliun dari pemangkasan anggaran Kementerian dan Lembaga.
![Program Makan Bergizi Gratis Mendapat Rp 100 Triliun dari Pemangkasan Anggaran](https://statik.tempo.co/data/2025/02/06/id_1375274/1375274_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - membenarkan program akan mendapat tambahan Rp 100 triliun dari pemangkasan anggaran Kementerian dan Lembaga (K/L). Hal itu diungkap oleh Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN Tengku Syahdana saat menanggapi pertanyaan dari mana sumber tambahan anggaran untuk makan bergizi gratis.
"Uangnya salah satunya dari metode penghematan 16 pos Kementerian Lembaga yang hampir semuanya terkena pemotongan," ujar Tengku dalam peluncuran 'Seri Kedua Kajian Makan Bergizi Gratis' oleh Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), di Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025. Kendati begitu ia tidak merinci berapa banyak sumbangan efisien anggaran K/L yang dialihkan untuk makan bergizi gratis.
Tengku hanya menekankan bahwa usulan anggaran Rp100 dari BGN dipenuhi lewat penghimpunan anggaran K/L yang telah dipangkas. "Jadi tidak ada di sini penambahan uang, tapi penghematan," katanya. Sementara itu Kepala BGN Dadan Hindayana masih enggan mengungkap asal penambahan anggaran untuk MBG. Dadan mengklaim BGN fokus menyiapkan realisasi MBG karena ingin mempercepat pencapaian target penerima manfaat.
"Badan Gizi Nasional fokus menyiapkan program itu. Anggaran adalah kewenangan presiden termasuk sumbernya. BGN selalu siap untuk melaksanakan dan akan menyampaikan besaran kebutuhan sesuai periode pelaksanaan," kata Dadan saat dihubungi Tempo pada Jumat, 7 Februari 2025.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menargetkan total efisiensi atau penghematan belanja Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah sekitar Rp306 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 100 triliun dikabarkan bakal dialihkan untuk program makan bergizi gratis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden meminta belanja-belanja yang dianggap memberi dampak terhadap perbaikan perekonomian dan kesejahteraan diperkuat. Karena itu, Prabowo menyampaikan dalam instruksi untuk melakukan fokus anggaran agar makin efisien.
Penggunaan anggaran akan lebih ditujukan bagi langkah-langkah yang memang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat langsung. “Seperti makan bergizi gratis, juga beberapa langkah seperti swasembada pangan, energi, kemudian perbaikan sektor kesehatan serta langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas dari masyarakat untuk bisa menjadi sumber daya masyarakat yang makin unggul,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Ilona Estherina berkontribusi pada penulisan berita ini.
Pilihan Editor: