Santri SMASIF Bumi Shalawat Sidoarjo Kunjungi Panti Asuhan Bonek Persebaya
Santri SMASIF Bumi Shalawat Sidoarjo Kunjungi Panti Asuhan Bonek Persebaya. ????Sebagai bagian dari program SMASIF SDGs Project 2025, Towards Sustainable Education, para santri kelas XI SMA Progresif (SMASIF) Bumi Shalawat -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebagai bagian dari program SMASIF SDGs Project 2025, Towards Sustainable Education, para santri kelas XI SMA Progresif (SMASIF) Bumi Shalawat mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan Bonek di Cemeng Bakalan, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (6/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati, kepedulian sosial, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang dimiliki.
Menebar Ilmu dan Kebahagiaan di Panti Asuhan
Dalam kunjungan ini, para santri tidak hanya berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti, tetapi juga menerapkan program edukatif yang telah dirancang sebelumnya.
Setiap kelompok yang terdiri dari 9-10 santri mempersiapkan berbagai kegiatan, mulai dari pengajaran menggambar, membuat kaligrafi, mengaji, hingga berbagai permainan interaktif yang edukatif.
Menurut Wakil Ketua Bidang Media dan Publikasi SMASIF Bumi Shalawat, Nasywa Imtiyaz, kunjungan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang berlangsung pada 3-8 Februari 2025 untuk santri putra dan 10-15 Februari 2025 untuk santri putri.
“Program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial di kalangan santri, sekaligus mengajarkan mereka untuk lebih mensyukuri apa yang telah dimiliki,” ungkapnya.
Dukungan Sekolah untuk Program Sosial Santri
Sebelum kunjungan, para santri terlebih dahulu mempresentasikan program mereka kepada para guru dan pembimbing. Setelah mendapat persetujuan, sekolah memberikan bantuan dana yang kemudian dikelola oleh santri untuk membeli sembako serta hadiah bagi anak-anak panti.
Ketua kelompok 17, Rizky Maulana, mengungkapkan rasa bahagianya bisa berbagi dengan anak-anak panti. “Ini pengalaman berharga. Saya belajar bahwa ada banyak hal yang patut saya syukuri. Bisa bermain dan berbagi dengan mereka adalah kebahagiaan tersendiri,” katanya.
Panti Asuhan Bonek: Wujud Kepedulian Suporter Persebaya
Wakil Ketua Yayasan Wani Sobo Panti, Mohammad Triono, menyampaikan apresiasi atas kunjungan santri SMASIF.
“Sudah dua tahun berturut-turut mereka datang ke sini. Terima kasih telah mengingat kami, semoga ini menjadi berkah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Triono juga membagikan kisah berdirinya Panti Asuhan Bonek pada 2018. Berawal dari kepedulian suporter Persebaya, Bonek, yang sering melakukan kegiatan sosial di berbagai daerah, muncul gagasan untuk mendirikan panti asuhan sendiri.
Dengan bantuan hibah tanah dan donasi dari berbagai pihak, panti ini akhirnya terealisasi. Hingga kini, panti menampung sembilan anak usia 5-11 tahun serta membina anak-anak di luar panti dengan dukungan pendidikan dan biaya hidup.
“Panti ini lahir dari kepedulian, dan Alhamdulillah berkat dukungan banyak pihak, kami bisa terus berjalan,” tutur Triono yang akrab disapa Cak Tri.
Nuansa Persebaya di Setiap Sudut Panti
Sebagai bentuk identitas khas, Panti Asuhan Bonek memiliki desain yang mencerminkan semangat para pendirinya. Warna hijau mendominasi setiap ruangan, serta berbagai sudut panti diberi nama tokoh-tokoh penting dalam sejarah Persebaya, seperti Dahlan Iskan, Rusdi Balwan, Jacksen F. Tiago, dan Bejo Sugiantoro.
Kunjungan santri SMASIF ke Panti Asuhan Bonek tidak hanya menjadi ajang berbagi, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kepedulian sosial dan rasa syukur. Dengan program seperti ini, generasi muda diharapkan semakin peka terhadap lingkungan sekitar dan terus menebar manfaat bagi sesama. (ted)