2 Tentara Cadangan Israel Jadi Mata-mata Iran, Jual Rekaman Video Iron Dome Senilai 10.000 Dolar
Elisfov menawarkan untuk menjual rekaman video sistem Iron Dome kepada seorang agen Iran yang dikenal dengan nama “Boaz” dengan harga $10.000.
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Haaretz pada Jumat (2/2/2025) lalu melaporkan Kantor Kejaksaan Distrik Haifa di utara mendakwa dua atas tuduhan untuk .
Kedua tentara tersebut dituduh mentransfer informasi sensitif terkati sistem Iron Dome .
Mereka dituduh berhubungan dengan agen yang mengarah pada upaya yang membahayakan keamanan negara.
Menurut laporan tersebut, salah satu prajurit cadangan, Yuri Elisfov, mentransfer informasi terkait sistem pertahanan Iron Dome kepada selama perang di Gaza.
Elisfov dilaporkan mengambil gambar dan video layar radar Iron Dome yang menampilkan data lokasi sistem serta informasi rahasia lainnya.
Prajurit cadangan kedua, Georgi Andrayev, yang bertugas di markas besar Kementerian Pertahanan , juga didakwa mentransfer informasi penting kepada .
Kedua terdakwa, yang berusia 21 tahun dan berasal dari Kiryat Yam, pinggiran Haifa, telah ditangkap pada awal minggu ini oleh polisi dan dinas keamanan Shin Bet.
Kedua prajurit tersebut didakwa dengan beberapa pelanggaran serius, termasuk , membantu musuh selama perang, memberikan informasi rahasia kepada musuh, dan berhubungan dengan agen asing.
Haaretz juga menyebutkan keduanya membuat grafiti bertuliskan kalimat pro-Iran seperti “Anak-anak Roh Allah” dan memotretnya untuk mendapatkan uang.
Menurut dakwaan, Elisfov menawarkan untuk menjual rekaman video sistem Iron Dome kepada seorang agen yang dikenal dengan nama “Boaz” dengan harga $10.000, termasuk uang muka sebesar $800.
Andrayev, yang bertugas di markas operasional Angkatan Udara, juga terlibat dalam aktivitas ini.
Baca juga:
Dikutip dari Ynet, aksi ini terjadi di tengah meningkatnya upaya agen intelijen untuk merekrut warga sebagai mata-mata dengan imbalan uang.
Dalam dua tahun terakhir, hampir 30 warga , mayoritas dari mereka adalah warga negara Yahudi, telah ditangkap terkait kegiatan untuk .
Pada bulan Oktober 2024, tujuh warga juga ditangkap karena dicurigai memotret dan mengumpulkan informasi terkait pangkalan IDF yang menjadi sasaran serangan oleh dan Hizbullah.