PU dorong mitigasi truk ODOL pasca-kecelakaan beruntun di Tol Jagorawi
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendorong mitigasi truk ODOL (over dimension dan over load) pasca-kecelakaan ...
berdasarkan data dari 'Weight in Motion' yang telah dipasang Jasa Marga, dapat dipastikan (penyebabnya) karena ODOL
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendorong mitigasi truk ODOL (over dimension dan over load) pasca-kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat.
“Kita semua turut berduka cita atas kejadian yang tidak terbayangkan dapat terjadi ini. Alhamdulillah, tim dari Kementerian PU dan Jasa Marga sudah bergerak cepat. Tadi kami juga sudah berdiskusi dengan Korlantas Kepolisian RI yang sedang mengerjakan olah TKP, dan salah satu penyebab utamanya adalah adanya truk ODOL yang gagal berfungsi dengan baik,” kata Dody di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan permasalahan terkait ODOL ini merupakan suatu permasalahan yang dilematis dan kompleks.
Menurut dia, permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan saja, tetapi juga dengan institusi terkait lainnya, termasuk di bidang ekonomi.
“Kalau kita melarang nanti ada masalah di inflasi atau kenaikan biaya logistik. Tetapi, kalau kita biarkan seperti ini akan ada berbagai risiko seperti kerusakan jalan, bahkan kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa. Dari segi kerusakan jalan misalnya, biaya preservasi yang dianggarkan setahun sebanyak 5 kali, tetapi karena ODOL jadi ada penambahan biaya. Begitu pun dengan jalan nasional, kita juga mengalami hal yang sama,” kata Dody.
“Saat ini, pemerintah dan institusi terkait memang sedang duduk bersama untuk mencari titik keseimbangan. Diharapkan, ODOL dapat berkurang tetapi di sisi lain biaya-biaya tidak perlu naik tinggi, inflasi terjaga dan biaya preservasi jalan juga tidak mengalami kenaikan,” tambahnya.
Terkait teknis konstruksi, Kementerian PU dan Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah menunggu hasil olah TKP dari Korlantas Kepolisian RI dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan. Apabila dirasa perlu melakukan penambahan jalur darurat atas kejadian ini, Kementerian PU siap menindaklanjuti rekomendasi teknis.
“Saat ini sedang proses olah TKP. Nanti, dari Korlantas dan KNKT akan memberikan 'judgement' yang lebih bagus dari sisi teknis perjalanan di jalan tol. Seharusnya (dari sisi konstruksi) tidak ada masalah karena jalan tol ini sudah beroperasi bertahun-tahun. Namun, berdasarkan data dari Weight in Motion yang telah dipasang Jasa Marga, dapat dipastikan (penyebabnya) karena ODOL. Terkait jalur darurat, kami menunggu Korlantas dan KNKT untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada kami, karena Kementerian PU juga tidak bisa langsung membuat jalur darurat tanpa ada arahan dan rekomendasi teknis,” ujar Dody.
Sebagai bentuk evaluasi dan tindak lanjut, Kementerian PU bersama dengan Jasa Marga dan Kepolisian terkait melakukan penutupan 4 Gerbang Tol, dan hanya memfungsionalkan 4 Gerbang Tol lainnya. Kementerian PU dan Jasa Marga juga tengah melakukan upaya pelebaran jalan tol untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Sebenarnya ini merupakan salah satu bagian dari kesiapan kami untuk mendukung layanan Mudik Lebaran Tahun 2025 dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan, sehingga harapannya dapat kita jaga bersama dan pada saat Mudik Lebaran dapat fungsional,” kata Dody.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025