Ramai Dikeluhkan Warga, TPA Supit Urang Terbaik di Indonesia Menurut Pj Wali Kota Malang

Ramai Dikeluhkan Warga, TPA Supit Urang Terbaik di Indonesia Menurut Pj Wali Kota Malang. ????TPA Supit Urang di Malang diakui terbaik nasional, namun keluhan warga tetap jadi perhatian. Pemkot siapkan TPST modern untuk solusi sampah dan isu lingkungan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Ramai Dikeluhkan Warga, TPA Supit Urang Terbaik di Indonesia Menurut Pj Wali Kota Malang

Malang (beritajatim.com) – Meski diakui sebagai salah satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbaik di Indonesia, TPA Supit Urang di Kota Malang tengah menjadi sorotan akibat keluhan warga Desa Jedong dan Pandanlandung, Kabupaten Malang. Warga mengeluhkan bau tidak sedap, keberadaan lalat, serta pencemaran air yang semakin parah selama musim hujan.

Menanggapi keluhan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa pengelolaan TPA Supit Urang telah diakui secara nasional. Bahkan, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo sebelumnya memuji TPA ini sebagai percontohan nasional berkat tata kelolanya yang terstruktur dan fasilitas yang memadai.

“Sebenarnya tidak ada yang sebaik itu yang saya lihat. Supit Urang ini penataannya ada landscapenya. Area-area tertata semua. Saya muter kemana-mana, mau masuk aja becek. Ini nggak sama sekali kan. Jadi ini memang benar kalau dibilang VVIP kawasannya,” ujar Iwan.

Namun, Iwan juga memastikan bahwa Pemerintah Kota Malang tidak menutup mata terhadap keluhan warga. Untuk mengatasi isu lingkungan tersebut, Pemkot Malang berencana membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di area sekitar TPA Supit Urang.

“TPST ini akan memanfaatkan lahan sekitar 2 hektare. Saat selesai, TPST dapat mengolah hingga 120 ton sampah per hari,” jelas Iwan.

TPST dirancang sebagai fasilitas pengolahan sampah modern yang mencakup proses pengumpulan, pemilahan, dan pemrosesan akhir sampah. Selain itu, TPST juga dilengkapi teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), yang mengubah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif. Pembangunan TPST ini akan menelan anggaran sekitar Rp185 miliar, dengan tahap pertama di tahun 2025 dialokasikan Rp55 miliar.

“Ada komposting, pemilahan, hingga RDF. Semua ini akan menjadikan kawasan TPA Supit Urang sebagai area pengolahan sampah yang terpadu dan lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Pembangunan TPST diharapkan dapat mengurangi beban pencemaran dan meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Malang, sekaligus merespons kebutuhan masyarakat untuk lingkungan yang lebih sehat. (luc/ian)