Semangati Risma-Gus Hans, Sekjen PDIP Hasto Hadir di Debat Terakhir Pilgub Jatim

Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen (Sekretaris Jenderal) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto datang di acara debat Pilgub Jawa Timur (Jatim) yang terakhir, Senin (18/11/2024) malam.

Hasto datang bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Kedatangan keduanya sebagai bentuk dukungan sekaligus memberikan semangat terhadap paslon Tri Rismaharini – Gus Hans.

Dengan mengenakan baju nuansa merah, Hasto datang sekitar pukul 18.45 atau sesaat setelah Paslon Risma-Gus Hans datang ke lokasi debat.

Pada awak media, Hasto mengatakan paslon Risma-Gus Hans mendapat respon yang sangat positif di Jawa Timur. Terjadi arus balik dukungan yang cukup significans dari masyarakat Jawa Timur terhadap mereka.

“Mengapa? karena Bu Risma itu sosok pemimpin yang mewujudkan kasih ibu sepanjang masa. Sosok pemimpin yang menjadikan Surabaya sebagai ikon kebanggaan kemajuan masyarakat Jatim. Karena itu lah terjadi arus balik dukungan yang sangat kuat,” ujar Hasto, Senin (18/11/2024).

Hasto juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat tokoh agama para pemuda, relawan yang bekerja keras untuk Risma – Gus Hans. Yang mana dari debat pertama dan kedua menunjukkan keunggulan yang sangat signifikan. Sehingga ini juga memperkuat arus balik dan menyatukan kekuatan-kekuatan yang non partai.

“Justru ketika Bu Risma dikeroyok dikepung bu Risma hanya bisa berpasrah kepada masyarakat Jatim, berpasrah kepada Gusti, berpasrah kepada Tuhan yang maha kuasa Allah, maka ini mempercepat arus balik dukungan kepada sosok pemimpin yang sangat merakyat, sosok pemimpin yang apa adanya, sosok pemimpin yang tidak punya modal, pemimpin yang mengandalkan kerja dengan hati dukungan rakyat,” beber Hasto.

Hasto menyampaikan rasa optimisme yang tinggi terlebih lagi dengan adanya keputusan MK yang telah menetapkan bahwa aparatur negara TNI dan Polri yang tidak netral itu terkena sanksi pidana.

“Maka kepada seluruh relawan mari kita menyatu dengan kekuatan rakyat jangan dianggap remeh keputusan MK. Kalau ada aparatur negara yang tidak bersikap netral, maka ada tindak pidana dan kemudian rakyat akan bergerak. Maka jangan main-mainkan kekuatan rakyat, jangan kemudian aparatur negara tidak netral, melakukan intimidasi, melakukan ancaman,” ujar Hasto.

“Kami tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi karena sudah ada keputusan dari MK. Dan tadi saya rapat segara khusus, dengan pak Eri Cahyadi, ini kader muda yang juga digembleng oleh bu Risma, juga menunjukkan komitmennya kota Surabaya itu berdiri di depan di dalam menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk keemenangan Bu Risma dan Gus Hans,” ujar Hasto. [uci/suf]