Serbu Jenin Tepi Barat, Israel Lakukan Penembakan dan Ledakan, Pejabat Palestina: Situasinya Sulit
Seorang pejabat Palestina melaporkan bahwa penembakan dan ledakan terjadi di Jenin.
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan melakukan penyerbuan dalam apa yang digambarkan militer sebagai operasi "antiterorisme" di Kota Jenin, , Rabu (22/1/2025).
Seorang pejabat melaporkan penembakan dan ledakan terjadi di Jenin.
“Situasinya sangat sulit,” kata Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub kepada AFP, Rabu.
“Tentara pendudukan telah menghancurkan semua jalan menuju kamp Jenin, dan menuju Rumah Sakit Pemerintah Jenin. Terjadi penembakan dan ledakan,” ungkapnya.
Pada Selasa (21/1/2025), pasukan melancarkan operasi di Jenin yang menurut pejabat menewaskan 10 orang, hanya beberapa hari setelah gencatan senjata antara dan berlaku di Jalur Gaza.
Menurut Abu al-Rub, pasukan menahan sekitar 20 orang dari desa-desa dekat Jenin, benteng militansi .
Sementara itu, militer mengklaim telah meluncurkan “operasi antiterorisme” di wilayah tersebut, dan telah “menyerang lebih dari 10 teroris”.
“Pasukan terus melanjutkan operasinya," katanya.
Di sisi lain, militer dan badan keamanan Shin Bet mengumumkan, dalam koordinasi dengan Polisi Perbatasan, mereka telah meluncurkan operasi yang diberi nama “Tembok Besi” di daerah tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan itu bertujuan untuk “memberantas terorisme” di Jenin.
Saat ini, kekerasan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober 2023.
Baca juga:
Menurut kementerian kesehatan , pasukan atau pemukim telah menewaskan sebanyak 848 warga di sejak konflik Gaza dimulai.
Hamas Masih Menguasai Sisa Wilayah Gaza
Ketika gencatan senjata membawa ketenangan bagi kota-kota Gaza yang hancur, segera keluar dari persembunyian.
Kelompok militan ini tidak hanya berhasil bertahan dari kampanye militer selama 15 bulan, tetapi juga tetap memegang kendali dengan kuat atas wilayah pesisir yang hancur.