Sosok Putra Nababan, Politisi PDIP Kritik Keras Isu PHK Massal TVRI-RRI akibat Efisiensi Anggaran
Berikut ini sosok serta sepak terjang Putra Nababan, politisi PDIP yang memberikan kritik terhadap isu kebijakan PHK Massal di TVRI dan RRI.
![Sosok Putra Nababan, Politisi PDIP Kritik Keras Isu PHK Massal TVRI-RRI akibat Efisiensi Anggaran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anggota-panja-ruu-praktik-psikologi-putra-nababan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Isu kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di dan buntut dari kebijakan efisiensi anggaran di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), kini menjadi sorotan tajam.
Diberitakan sebelumnya, narasi yang beredar PHK massal di dan itu dikabarkan berdampak pada sekitar 1.000 pekerja media, termasuk kontributor, penyiar lepas, tenaga keamanan, serta tenaga teknis lainnya.
Hal itu termasuk disorot politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), .
Anggota Komisi VII dari Fraksi , , mempertanyakan transparansi dari jajaran direksi kedua lembaga penyiaran publik tersebut.
"Kami menyaksikan video viral dari seorang penyiar di Ternate yang menyampaikan keluhan terkait PHK, dan video itu sudah ditonton hampir 1 juta orang. Namun, di hadapan kami, Direktur Utama mengatakan tidak ada PHK. Ini perlu diklarifikasi," ujar Putra di DPR RI, Rabu (12/2/2025), mengutip Kompas.com.
Putra Nababan merupakan anggota DPR RI 2 periode 2019-2024 dan 2024-2029 dari Fraksi .
Sebelum menjadi politisi, Putra dikenal sebagai jurnalis dan penyiar berita dalam program berita Seputar Indonesia RCTI dan pemimpin redaksi Metro TV.
Putra Nababan mengawali karir jurnalistiknya pada tahun 1994-1995 dengan menjadi wartawan majalah Forum Keadilan.
Selanjutnya ia menjadi managing editor di surat kabar Rakyat Merdeka pada tahun 1995 hingga 2001.
Pada tahun 2001 hingga 2004, Putra berpindah ke MetroTV sebagai presenter sekaligus chief reporter.
Baca juga:
Dan sejak tahun 2004 sampai 2012, ia berkarir di RCTI sebagai wakil pemimpin redaksi serta membawakan beberapa acara berita.
Ia kembali ke Metro TV dengan jabatan baru sebagai pemimpin redaksi hingga tahun 2017.
Sebelumnya lagi dirinya pernah bekerja di YAKOMA Mass Communication Firm sebagai investigator pada tahun 1992.
Berikut riwayat pendidikan, organisasi serta riwayat pekerjaan , mengutip mpr.go.id: