Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik ke Level Awas, Masyarakat Diminta Waspada
Peningkatan status Gunung Lewotobi didasarkan pada pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
![Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik ke Level Awas, Masyarakat Diminta Waspada](https://statik.tempo.co/data/2024/12/30/id_1365643/1365643_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Laki-laki di , Nusa Tenggara Timur, ke Level IV (Awas) mulai 13 Februari 2025 pukul 03.00 WITA.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan peningkatan status ini didasarkan pada pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan. "Terhitung mulai 13 Februari pukul 03.00 WITA, status Gunung Lewotobi Laki-laki naik ke Level IV (Awas), " ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis 13 Februari 2025.
Badan Geologi mencatat peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam periode 3 Januari – 13 Februari 2025. Tercatat 43 kali gempa letusan, 987 kali gempa hembusan, 388 kali gempa harmonik, 59 kali gempa low frequency, serta peningkatan signifikan gempa vulkanik dalam, yang mencapai 92 kali dalam satu hari pada 12 Februari 2025.
"Gempa vulkanik dalam ini menunjukkan adanya pergerakan magma ke permukaan. Hingga erupsi terakhir pada 12 Februari pukul 03.31 WITA, kami terus memantau dan akhirnya menetapkan status Awas pada 13 Februari," katanya.
Pantauan visual menggunakan drone juga mengungkap perubahan signifikan pada kawah gunung. Pengamatan sejak Oktober 2024 menunjukkan terbentuknya dua lubang erupsi serta perubahan bentuk kawah yang semakin melebar.
Dengan status Level IV (Awas), masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi dan sektoral barat daya–timur laut sejauh 7 km. Gunung Lewotobi Laki-laki dikenal memiliki karakter erupsi eksplosif yang dapat menghasilkan lontaran material pijar, abu vulkanik, serta awan panas guguran.
Masyarakat di sekitar gunung Lewotobi diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko bencana yang lebih besar.