Stok BBM Alami Kelangkaan, BP-AKR dan Shell Indonesia Mohon Maaf ke Pelanggan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah SPBU Swasta mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Dalam beberapa hari terakhir, pemandangan di SPBU milik BP-AKR, Shell, juga Vivo, sepi pengunjung. Tak ada aktivitas jual beli...

Stok BBM Alami Kelangkaan, BP-AKR dan Shell Indonesia Mohon Maaf ke Pelanggan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah SPBU Swasta mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Dalam beberapa hari terakhir, pemandangan di SPBU milik BP-AKR, Shell, juga Vivo, sepi pengunjung.

Tak ada aktivitas jual beli BBM di sana. Terkait hal ini, Presiden Direktur BP-AKR merespons. Melalui keterangan tertulis, ia mengakui adanya keterbatasan stok BBM di jaringan SPBU BP.

"Sehubungan dengan keterbatasan stok, maka untuk sementara waktu beberapa jaringan tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap. 

BP-AKR berkomitmen untuk segera memulihkan ketersediaan produk dan memastikan bahwa seluruh jaringan SPBU bp saat ini tetap beroperasi untuk memberikan layanan pembelian produk bahan bakar yang tersedia," kata Vanda, kepada Republika.co.id, Selasa (4/2/2025).

BP-AKR menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.  Untuk layanan customer service, para pelanggan dapat menghubungi nomor 0811 1990 0606.

Shell Indonesia juga mengeluarkan pernyataan serupa. President Director & Managing Director Mobility, Shell Indonesia menginformasikan saat ini, terjadi kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM. Perusahan senantiasa berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, untuk memastikan permasalahan ini cepat selesai. Artinya, kproduk BBM di SPBU Shell, secepatnya tersedia.

"SPBU tetap beroperasi untuk melayani para pelanggan kami dengan produk dan layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel.Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Ingrid.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia merespon isu ini. Bahlil menerangkan, pemerintah sudah memberikan izin impor. Apa yang terjadi, menurutnya, persoalan teknis perusahaan itu sendiri. 

Ia menyarankan awak media, menanyakan langsung ke pihak swasta tersebut."Tanya ke mereka. Karena dari kami (izin) impor, sudah selesai. Yang kami bisa kendalikan langsung itu adalah dari Pertamina, mana Ibu Kepala (BPH Migas), mari sini Ibu Erika (Retnowati). Kalau untuk BBM kita, hari ini semuanya clear," kata Menteri ESDM, di kantornya, di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Ia menegaskan, bagi pemerintah terpenting konsumsi masyarakat tak ada masalah. Semuanya terpenuhi. Menurutnya, kondisi yang terjadi di perusahaan swasta tersebut, bisa dikarenakan barangnya masih di perjalanan atau alasan teknis lainnya. 

"Tapi yang jelas tugas saya adalah menjamin rakyat mendapat BBM. Sekarang nggak ada isu tentang BBM. Cuman memang ada perusahaan-perusahaan swasta mungkin yang dimaksudkan ini adalah yang kapalnya belum tiba, gitu ya Ibu Erika," tutur Bahlil.

Menteri ESDM menerangkan, pemerintah memberikan izin impor untuk perusahaan swasta sejak Januari 2025. Sampai di tahapan itu, ia merasa sudah bertanggung jawab semestinya. Solusi atas situasi di lapangan, menjadi pekerjaan rumah bagi jajaran direksi perusahaan-perusahaan tersebut.

Frederikus Dominggus Bata