Tahanan Palestina Dipaksa Menonton Video Kehancuran Gaza oleh Israel
Tahanan Palestina dipaksa melihat kehancuran Gaza, menambah ketegangan pertukaran.
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel kembali mendapatkan sorotan atas tindakan mereka terhadap tahanan Palestina.
Menurut laporan dari situs berita berbahasa Ibrani, Walla, tentara Israel memaksa tahanan Palestina yang akan dibebaskan untuk menonton video berdurasi tiga menit yang menunjukkan kehancuran Gaza akibat serangan Israel Defense Forces (IDF).
Pemutaran video tersebut dilakukan oleh tentara Israel bekerja sama dengan Dinas Penjara Israel.
Pihak berwenang Israel mengeklaim bahwa tindakan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para tahanan tentang situasi di luar penjara.
Mereka berargumen bahwa banyak tahanan tidak menyadari skala kehancuran yang terjadi di Gaza.
Tindakan ini menambah ketegangan dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, Israel telah memberikan gelang bertuliskan pesan dalam bahasa Ibrani dan Arab kepada tahanan yang dibebaskan.
Penganiayaan terhadap Tahanan
Beberapa tahanan Palestina yang baru dibebaskan melaporkan mengalami penganiayaan berat menjelang pembebasan mereka.
Menurut Masyarakat , banyak dari mereka menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, termasuk kelaparan, kurangnya perawatan medis, dan cedera serius akibat pemukulan. "Kami menemukan tubuh para tahanan yang mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 7 Oktober," ungkap perwakilan Masyarakat .
Pada hari ini, Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina, sementara Hamas akan membebaskan tiga sandera Israel.
Dari 183 tahanan yang akan dibebaskan, terdapat 18 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup, 54 tahanan dengan hukuman jangka panjang, dan 111 warga Palestina yang ditangkap di Gaza setelah 7 Oktober 2023.
Baca juga:
Di antara mereka, 38 tahanan berasal dari Hamas, 30 dari Fatah, dan satu dari Jihad Islam.
Perjanjian gencatan senjata tahap pertama ini telah mulai berlaku sejak 19 Januari 2025.
Dalam kesepakatan tersebut, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel dan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita yang ditahan di Gaza.
Prioritas dalam pertukaran ini adalah sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun.
Dengan situasi yang semakin memanas, perhatian dunia kini tertuju pada proses pertukaran tahanan ini,
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).