Respons Kemlu soal Pemangkasan Anggaran oleh Prabowo

Jubir Kemlu merespons soal pemangkasan anggaran kementerian oleh Prabowo.

Respons Kemlu soal Pemangkasan Anggaran oleh Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta -Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) Rolliansyah Soemirat alias Roy angkat bicara soal untuk mendukung program prioritas, termasuk program makan bergizi gratis (MBG). Keputusan itu berdampak pada hampir seluruh institusi negara, termasuk .

Roy mengatakan langkah ini merupakan bagian dari kebijakan administrasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan Kemlu akan menyesuaikan diri dengan keputusan Prabowo.

“Tentunya Kementerian Luar Negeri akan turut serta untuk melakukan hal yang seharusnya diputuskan secara nasional dengan berbagai macam dampak dan konsekuensinya,” kata Roy saat menggelar konferensi pers di kantor Kemlu pada Jumat, 7 Februari 2025.

Roy menuturkan Kemlu tetap bekerja sebagaimana mestinya menyusul kebijakan Prabowo itu.

“Kami akan melakukan penyesuaian sepenuhnya tanpa mengurangi hal-hal yang bersifat sangat prinsipil. Saya pikir hal itu tidak menjadi common concern yang paling utama pada saat ini,” ujarnya.

Dikutip dari Koran Tempo edisi 31 Januari 2025, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian dan lembaga menghemat anggaran tahun 2025. Penghematan anggaran tersebut ditargetkan mencapai Rp 306,6 triliun.

Perintah Prabowo tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efesien Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025, yang terbit pada 22 Januari 2025.

Dua hari kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan surat yang meminta kementerian dan lembaga mengefisiensikan anggaran 16 pos belanja hingga Rp 256,1 triliun.

Dari 16 pos belanja itu, di antaranya alat tulis kantor dan kegiatan seremonial yang masing-masing dipangkas sebesar 90 persen serta 56,9 persen.

"Kementerian dan lembaga diminta Presiden tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa lebih diefisienkan," ujar Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis, 30 Januari 2025.