Tim Melki-Johny upayakan pengurangan utang di 100 hari program kerja

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur terpilih Johny Asadoma mengatakan bahwa dirinya bersama Gubernur NTT Melki Laka Lena ...

Tim Melki-Johny upayakan pengurangan utang di 100 hari program kerja

Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur terpilih Johny Asadoma mengatakan bahwa dirinya bersama Gubernur NTT Melki Laka Lena telah menyusun sejumlah program kerja untuk dikerjakan selama 100 hari kerja setelah resmi menjabat, salah satunya pengurangan nilai utang.

"Kami akan usahakan untuk melobi sehingga ada pengurangan nilai utang atau jika memang bisa penghapusan utang," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan program kerja 100 hari pasangan Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakilnya Johny Asadoma untuk membangun NTT dalam lima tahun kedepan.

Untuk diketahui bahwa saat ini utang Pemerintah Nusa Tenggara Timur senilai RP1,3 triliun. Utang tersebut merupakan pinjaman terhadap pemerintah pusat selama pandemi COVID-19.

Di tahun 2025 ini NTT sudah harus membayar cicilan pertama senilai Rp210 miliar. Angka pengembalian pinjaman tersebut tergolong sangat besar karena saat ini target APBD NTT mencapai Rp5,2 triliun.

Selain penghapusan utang, Johny juga mengatakan bahwa program 100 hari yang akan dikerjakan juga adalah pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Menurut dia beberapa sektor seperti sektor pariwisata serta perikanan dapat menjadi modal utama untuk menarik investor agar bisa berinvestasi di NTT.

Selain itu juga pemberdayaan ekonomi akan menjadi fokus bagi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Namun ujar dia, dengan adanya rencana penundaan pelantikan kepala daerah berpengaruh pada sejumlah program yang disampaikan dalam visi misi belum bisa terealisasi pada tahun 2025 ini.

Hal ini karena sudah diketoknya rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD), yang mana di dalamnya sudah ada program-program yang sudah disusun oleh pemerintah daerah saat ini.

"Karena itu kita akan lihat lagi dan sisip sisip jika ada program pemerintah yang sesuai dengan kita, sehingga beberapa program bisa jalan," ujar Johny.

Dia berharap masyarakat NTT bisa mengerti dengan keadaan saat ini, yang kemungkinan saja sejumlah program kerja yang ada baru bisa jalan 100 persen pada tahun 2026 dengan RAPBD yang baru.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025