Transisi Energi Disebut Tak Bisa Dicapai Jika Hanya Andalkan Sumber Energi Terbarukan
Mesin yang fleksibel dan efisien dibutuhkan untuk mendukung tenaga angin dan surya selama masa produksi rendah dalam pengelolaan energi terbarukan.
![Transisi Energi Disebut Tak Bisa Dicapai Jika Hanya Andalkan Sumber Energi Terbarukan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Energi-terbarukan-OK_.jpg)
Mesin yang fleksibel dan efisien dibutuhkan untuk mendukung tenaga angin dan surya selama masa produksi rendah dalam pengelolaan energi terbarukan.
handout
TRANSISI ENERGI - Transisi energi dinilai tidak cukup hanya mengandalkan energi terbarukan, tetapi diperlukan langkah lainnya. Presiden Wartsila Energy, Anders Lindberg menyebut, dibutuhkan mesin yang fleksibel dan sangat efisien untuk mendukung tenaga angin dan surya selama masa produksi rendah, Kamis (13/2/2025).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengoptimalkan dinilai tidak cukup hanya mengandalkan energi terbarukan, tetapi diperlukan langkah lainnya.
"Transisi energi tidak dapat dicapai hanya dengan energi terbarukan, kita membutuhkan mesin yang fleksibel dan sangat efisien untuk mendukung tenaga angin dan surya selama masa produksi rendah," ujar Presiden , Anders Lindberg, dikutip Kamis (13/2/2025).
Ia menyebut, mesin fleksibel 46TS dapat menyeimbangkan energi terbarukan dan beroperasi secara efektif dengan daya baseload.
"Mesin ini memberikan berbagai manfaat bagi produsen listrik. Efisiensi mesin yang meningkat secara signifikan lebih dari 51 persen menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi," tuturnya.
Menurutnya, menggunakan mesin penyeimbang untuk mendukung energi terbarukan yang berselang-seling adalah jalur yang lebih layak menuju sistem tenaga net zero daripada jalur yang hanya mengandalkan energi terbarukan.
"Daya penyeimbang dapat mengurangi biaya, emisi, dan penggunaan lahan," paparnya.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari
A member of
![asia sustainability impact consortium](https://asset-1.tstatic.net/img/lestari/logo-asic.png)
-
"); $(".loading").show(); var newlast = getLast;
$.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?",
{start: newlast,section:'4',img:'thumb2'}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast
= newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = "
"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) {
var img = "
- "+img+" "); } else{ $("#latestul").append('
- '); $("#test3").val("Done"); return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else if (getLast > 150) { if ($("#ltldmr").length == 0){ $("#latestul").append('
- '); } } } }); }); function loadmore(){ if ($("#ltldmr").length > 0) $("#ltldmr").remove(); var getLast = parseInt($("#latestul > li:last-child").attr("data-sort")); $("#latestul").append(""); $(".loading").show(); var newlast = getLast ; if($("#test3").val() == 'Done'){ newlast=0; $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest", function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else{ $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:sectionid,img:'thumb2',total:'40'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } }