Unigoro bangun instalasi pemanfaatan air hujan, topang ketahanan air

Universitas Bojonegoro (Unigoro) Jawa Timur membangun instalasi pemanfaatan air hujan untuk dijadikan sumber air ...

Unigoro bangun instalasi pemanfaatan air hujan, topang ketahanan air
Alat instalasi pemanfaatan air hujan berbentuk toren dan kolam yang dirancang Unigoro dapat diadopsi oleh masyarakat luas, terutama untuk mendukung program ketahanan air di Kabupaten Bojonegoro

Bojonegoro, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Bojonegoro (Unigoro) Jawa Timur membangun instalasi pemanfaatan air hujan untuk dijadikan sumber air bersih di lingkungan kampus, yang menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap program ketahanan air pemerintah daerah setempat.

"Instalasi pemanfaatan air hujan menjadi air bersih yang diciptakan Unigoro ini untuk mendukung ketahanan air di Kabupaten Bojonegoro," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro Laily Agustina R di Bojonegoro, Rabu.

Laily menerangkan instalasi pemanfaatan air hujan tersebut dimulai dengan pembuatan kolam penampungan yang memanfaatkan lorong dari dua bangunan di Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Unigoro.

Lorong bangunan yang memiliki panjang 33 meter dengan lebar 1,5 meter itu disekat di masing-masing ujungnya dan kemudian dijadikan penampungan air hujan dengan kapasitas 50 meter kubik.

Baca juga:

"Air hujan yang berasal dari talang, kemudian dialirkan melalui pipa menuju kolam penampungan tersebut," terangnya.

Menurut dia, kolam penampungan air hujan juga dilengkapi dengan kran yang terpasang di bagian bawah untuk membuang endapan kotoran, sehingga air hujan yang ditampung itu tetap bersih dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan kampus setempat.

"Terutama untuk kebutuhan operasional di kampus Unigoro, seperti flushing kamar mandi, menyiram tanaman, dan wudhu,” kata Dosen Ilmu Lingkungan Unigoro itu.

Untuk menjadikan air tersebut bersih dan dapat dikonsumsi, lanjut Laily, hasil tampungan air hujan di kolam tersebut disedot menggunakan pompa dan dialirkan melalui pipa menuju wadah penampungan lainnya.

Saat proses tersebut air hujan dari wadah penampung difilter menggunakan material sejenis tanah liat dan media filter biologis berbentuk cincin yang terbuat dari keramik (bioring) yang terpasang di dalam pipa.

Baca juga:

Dengan demikian, kata dia, air hujan dari kolam penampung yang kemudian dialirkan ke dalam toren tersebut sudah difilter dan dapat dimanfaatkan menjadi air bersih.

"Air hujan yang difiltrasi sudah diuji di laboratorium dan telah lolos uji, hasilnya memenuhi standar air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun 2017," jelas Laily.

Dia menambahkan Unigoro berupaya memproduksi alat instalasi pemanfaatan air hujan dengan bahan yang murah, mudah didapatkan, dan mudah diduplikasi oleh berbagai pihak, mengingat cara kerja instalasi tersebut cukup sederhana.

"Alat instalasi pemanfaatan air hujan berbentuk toren dan kolam yang dirancang Unigoro dapat diadopsi oleh masyarakat luas, terutama untuk mendukung program ketahanan air di Kabupaten Bojonegoro," katanya.

Baca juga:

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Muhammad Yazid
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025