Wabah PMK di Kota Kediri: 60 Kasus Dilaporkan, Angka Kesembuhan Capai 80 Persen
Wabah PMK di Kota Kediri: 60 Kasus Dilaporkan, Angka Kesembuhan Capai 80 Persen. ????Wabah PMK di Kota Kediri capai 60 kasus dengan angka kesembuhan 80%. Tidak ada laporan kasus baru, vaksinasi terus dilakukan untuk pengendalian. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Kediri (beritajatim.com) – Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Kota Kediri masih menjadi perhatian. Hingga saat ini, total kasus yang dilaporkan mencapai 60 kasus dengan angka kesembuhan sebesar 80 persen. Tidak ada laporan kasus baru dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Moh. Ridwan, menyampaikan bahwa kondisi hewan yang masih terjangkit PMK memiliki potensi untuk sembuh.
“Sesuai pengamatan kami, sisa kasus hewan yang saat ini terjangkit PMK memiliki potensi untuk sembuh. Hanya saja untuk menentukan kesembuhan kita harus terus melakukan pemantauan dalam kurun waktu sekitar 14 hari bahkan lebih sampai dinyatakan sembuh total,” ujar Ridwan, Kamis (13/2/2025).
Menurut Ridwan, jumlah kasus mulai melandai pada pertengahan Januari 2025 dengan sebaran kasus terbanyak berada di wilayah Kelurahan Pojok dan Gayam. Ia juga menyampaikan bahwa Kota Kediri telah mendapatkan alokasi vaksin PMK dari Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.000 dosis. Dari jumlah tersebut, realisasi vaksinasi saat ini mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai 100 persen sebelum April 2025.
Pelaksanaan vaksinasi ini mengacu pada Keputusan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan PMK Tahun 2025.
“Vaksinasi PMK ini ada skema baru namanya Bulan Vaksinasi Nasional yang dilaksanakan serentak pada bulan Januari-Maret Tahun 2025 dan bulan Juli-September Tahun 2025. Pencapaian vaksinasi yang telah kita lakukan juga sudah kita laporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS),” jelas Ridwan.
Di Jawa Timur, vaksinasi dilakukan berbasis lingkungan, bukan hanya pada hewan tertentu. Selain sapi, vaksinasi juga diberikan kepada hewan lain di sekitarnya, seperti domba dan kambing. Dalam upaya mitigasi wabah PMK, Ridwan menekankan pentingnya kerja sama antara semua pihak.
“PMK tidak bisa langsung selesai, diperkirakan menghentikan PMK di Indonesia paling cepat Tahun 2035. Sehingga upaya pencegahan harus terus dilakukan bersama-sama salah satunya melalui vaksinasi yang dilakukan tiap tahun yakni pada Bulan Vaksinasi,” tambahnya.
Ridwan juga mengimbau para peternak untuk tetap memberikan asupan makan dan vitamin tambahan yang cukup bagi hewan ternaknya. Jika menemukan kasus yang terindikasi PMK, peternak diminta segera melapor ke dinas terkait melalui WhatsApp di nomor 081335641546 atau langsung datang ke kelurahan, kecamatan, atau petugas DKPP di lapangan.
“Bagi para peternak, kepanikan dan kewaspadaan harus dijaga seimbang. Antisipasi harus terus dilakukan dan mudah-mudahan kita bisa menjaga agar kondisi hewan ternak di Kota Kediri tetap aman, tidak ada lagi kasus PMK, terlebih saat hari raya kurban nanti,” tutup Ridwan. [nm/suf]