WhatsApp Ungkap Peretasan Spyware oleh Israel di Puluhan Negara
WhatsApp mengungkapkan sekitar 90 penggunanya menjadi target peretasan spyware yang dilakukan oleh perusahaan Israel, Paragon Solutions.
WhatsApp mengungkapkan sekitar 90 penggunanya menjadi target peretasan spyware yang dilakukan oleh perusahaan Israel, Paragon Solutions. Target peretasan mencakup jurnalis dan anggota masyarakat sipil di lebih dari dua lusin negara, termasuk beberapa di Eropa.
Perwakilan WhatsApp mengatakan pihaknya telah mengirim surat peringatan kepada Paragon Solutions dan telah mengambil langkah untuk mengganggu upaya peretasan tersebut. “Kami akan terus melindungi kemampuan orang untuk berkomunikasi secara pribadi,” ujar juru bicara WhatsApp, dikutip dari Reuters., Senin (3/2).
Spyware merupakan jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang untuk mengintai, mengumpulkan, dan mengirimkan informasi dari perangkat korban tanpa sepengetahuan mereka.
Peretasan dilakukan melalui dokumen elektronik berbahaya yang dikirimkan kepada target. Dokumen ini menggunakan metode zero-click exploit, yakni serangan yang tidak memerlukan interaksi pengguna untuk menginfeksi perangkat mereka. Serangan ini dikenal sangat sulit dideteksi dan menjadi ancaman serius bagi privasi digital.
WhatsApp telah bekerja sama dengan Citizen Lab, kelompok pengawas internet berbasis di Kanada, untuk membantu mengidentifikasi dan memberi tahu pengguna yang menjadi target serangan ini.
Namun, WhatsApp tidak mengungkap secara spesifik siapa saja yang menjadi korban atau bagaimana mereka menentukan bahwa Paragon Solutions bertanggung jawab atas serangan ini.
Paragon Solutions adalah salah satu perusahaan yang menjual perangkat lunak pengawasan kepada klien pemerintah. Mereka mengklaim hanya bekerja sama dengan negara-negara demokrasi yang stabil dan memanfaatkan teknologi mereka untuk tujuan keamanan nasional serta pemberantasan kejahatan.
Kendati demikian, kasus ini menambah daftar penyalahgunaan spyware yang sering kali menargetkan jurnalis, aktivis, hingga pejabat pemerintahan.
John Scott-Railton, peneliti dari Citizen Lab, menegaskan bahwa temuan ini semakin menunjukkan bahwa industri spyware terus berkembang dengan pola penggunaan yang bermasalah. “Spyware tentara bayaran terus menyebar, dan penyalahgunaannya sudah menjadi tren yang berulang,” katanya.
Sementara itu, Natalia Krapiva, penasihat senior teknologi-hukum di Access Now, mengatakan bahwa meskipun Paragon memiliki reputasi sebagai perusahaan spyware yang lebih bertanggung jawab, pengungkapan dari WhatsApp menunjukkan bahwa penyalahgunaan masih terjadi.
“Ini bukan sekadar kasus satu perusahaan yang melakukan kesalahan. Jenis penyalahgunaan ini adalah karakteristik utama dari industri spyware komersial,” ujarnya.
Paragon Solutions masih belum berkomentar terkait tuduhan tersebut.