Laba HEXA Anjlok 51,7% Jadi Rp 348 Miliar pada 2024
Penurunan laba terjadi seiring pendapatan Hexindo Adiperkasa yang tahun lalu turun 22, 8% menjadi US$ 369, 23 juta.
Perusahaan yang bergerak di bidang alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 21,19 juta atau Rp 348,32 miliar (kurs: 16.436 per dolar AS) sepanjang April–Desember 2024. Laba tersebut anjlok 51,7% secara year on year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya US$ 43,85 juta atau Rp 721,06 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan HEXA juga terpantau turun sepanjang April–Desember 2024. HEXA mencetak pendapatan bersih sebesar US$ 369,23 juta atau Rp 6,07 triliun. Pendapatan emiten alat berat ini tergerus hingga 22,8% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu senilai US$ 478,27 juta.
Pendapatan perusahaan terutama ditopang oleh penjualan alat berat kepada pihak ketiga yang mencapai US$ 216,93 juta. Penjualan suku cadang kepada pihak ketiga US$ 79,69 juta, dan layanan pemeliharaan serta perbaikan untuk pihak ketiga tercatat sebesar US$ 44,52 juta. Di sisi lain, segmen penyewaan alat berat untuk pihak ketiga naik menjadi US$11,23 juta.
Adapun dari transaksi dengan pihak berelasi, penjualan suku cadang tercatat sebesar US$ 590,93 ribu, layanan pemeliharaan dan perbaikan mencapai US$ 16,21 juta, serta penyewaan alat berat US$ 48,47 ribu.
Berikut rincian penghasilan neto HEXA:
Kategori | 2024 (Unaudited) | 2023 (Unaudited) |
Penjualan alat berat - Pihak berelasi | - | US$ 68.401.493 |
Penjualan alat berat - Pihak ketiga | US$ 216.935.229 | US$ 240.149.338 |
Penjualan suku cadang - Pihak berelasi | US$ 590.936 | US$ 51.813 |
Penjualan suku cadang - Pihak ketiga | US$ 79.691.540 | US$ 97.471.776 |
Jasa pemeliharaan dan perbaikan - Pihak berelasi | US$ 16.210.274 | US$ 10.416.753 |
Jasa pemeliharaan dan perbaikan - Pihak ketiga | US$ 44.528.442 | US$ 53.640.525 |
Jasa penyewaan alat berat - Pihak berelasi | US$ 48.478 | - |
Jasa penyewaan alat berat - Pihak ketiga | US$ 11.234.127 | US$ 8.141.787 |
Total | US$ 369.239.026 | US$ 478.273.485 |
Berdasarkan neraca keuangan, total aset HEXA hingga akhir Desember 2024 tercatat sebesar US$ 435,36 juta. Sementara itu, liabilitas perusahaan mencapai US$ 273,98 juta, dengan ekuitas mencapai US$161,37 juta.
Perjalanan Pembagian Dividen HEXA
HEXA secara konsisten membagikan dividen setiap tahun. Pada 2023, perusahaan menetapkan dividen sebesar US$ 0.04643 per saham dengan tanggal ex-dividend pada 3 Oktober 2024 dan pembayaran pada 25 Oktober 2024.
Tahun | Dividen per Saham (USD) | Ex-Date | Pay-Date |
2023 | 0,04643 | 03/10/2024 | 25/10/2024 |
2022 | 0,04916 | 06/10/2023 | 27/10/2023 |
2021 | 0,05246 | 30/09/2022 | 21/10/2022 |
2020 | 0,0839 | 28/09/2021 | 21/10/2021 |
2019 | 0,03661 | 29/09/2020 | 22/10/2020 |
Sumber: RTI Business
Pada 2022, HEXA membagikan dividen US$ 0,04916 per saham, dengan tanggal ex-dividend pada 6 Oktober 2023 dan pembayaran pada 27 Oktober 2023. Pada 2021, dividen yang dibayarkan sebesar US$ 0,05246 per saham, dengan tanggal ex-dividend pada 30 September 2022 dan pembayaran pada 21 Oktober 2022.
Pada 2020, dividen yang dibayarkan lebih tinggi, mencapai US$ 0,0839 per saham, sementara pada 2019, dividen yang diberikan sebesar US$ 0,03661 per saham.
Tahun | Q1 (Jun) | Q2 (Sep) | Q3 (Des) | Q4 (Mar) | Total EPS (Rp) |
2021 | 133 | 259 | 269 | 280 | 941 |
2022 | 160 | 251 | 244 | 270 | 926 |
2023 | 254 | 318 | 233 | 284 | 1089 |
2024 | 111 | 87 | 209 | 544 |
Sumber: RTI Business
Selain itu HEXA mencatatkan fluktuasi laba per saham atau Earnings Per Share (EPS) dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, EPS per kuartal berturut-turut adalah Rp 133 (Q1), Rp 259 (Q2), Rp 269 (Q3), dan Rp 280 (Q4), dengan total EPS tahunan Rp 941. Pada 2022, angka EPS turun tipis dengan perolehan Rp 160 (Q1), Rp 251 (Q2), Rp 244 (Q3), dan R p270 (Q4), sehingga total EPS tahunan mencapai Rp 926.
Memasuki 2023, EPS mulai naik dengan catatan Rp 254 di Q1, Rp 318 di Q2, Rp 233 di Q3, dan Rp 284 di Q4 dan total EPS-nya sebesar Rp 1.089. Namun, pada 2024, EPS cenderung melemah dengan raihan Rp 111 di Q1, Rp 87 di Q2, Rp 209 di Q3.